Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Teknologi

Ula Raih Pendanaan Seri A Rp290 Miliar Dari B Capital Group

×

Ula Raih Pendanaan Seri A Rp290 Miliar Dari B Capital Group

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Ula, startup e-commerce berbasis di Indonesia yang fokus pada transformasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) melalui teknologi, meraih pendanaan Seri A senilai US$ 20 juta atau Rp 290 Miliar. Raihan pendanaan itu diperoleh dari salah satu investor utama dalam putaran pendanaan awal Ula, bersama B Capital Group.

Beberapa investor sebelumnya seperti Lightspeed India dan Sequoia Capital India turut berpartisipasi dalam pendanaan kali ini.

Pendanaan Seri A ini akan digunakan untuk memaksimalkan rencana ekspansi Ula kedepannya yakni, pengembangan produk dan layanan, serta peluncuran kategori produk baru. Ula pertama kali diluncurkan pada Januari 2020 dengan tim yang berada di Indonesia, India, dan Singapura yang sampai saat ini telah melayani lebih dari 20,000 toko.

“Ula menawarkan kemudahan bertransaksi melalui teknologi, dan layanan yang tersedia di aplikasi Ula bertujuan untuk mendigitalisasi struktur rantai pasok, memudahkan pengelolaan stok, dan manajemen keuangan untuk UMKM,” kata Co-Founder dan CEO Ula, Nipun Mehra, Jum’at (29/1/2021).

Baca Juga:   Telkomsel Siapkan Penyelenggaraan Teknologi Baru di Kota Batam

Nipun Mehra mengatakan, peritel kecil atau UMKM terintegrasi dengan ekonomi dan budaya Indonesia. Mereka adalah wirausahawan dan pengusaha mikro yang jika dibandingkan dengan peritel modern, sebetulnya menjalankan bisnis dengan biaya yang sangat efisien.

“Namun di lain pihak, bisnis mereka yang berskala kecil menyebabkan mereka menjadi segmen yang paling rentan di dalam rantai penjualan ritel. Mereka menghadapi beberapa tantangan dalam bisnis seperti terbatasnya ketersediaan produk, tingginya harga produk di pasaran untuk dapat mereka jual, layanan yang belum maksimal, dan juga modal kerja yang terbatas,”terangnya.

Lebih lanjut, Nipun mengatakan,tantangan tersebut tidak hanya terbatas pada satu kategori saja. Semua kategori, termasuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), barang-barang konsumsi , pakaian, elektronik, dan kategori lainnya juga memiliki tantangan yang sama.

Baca Juga:   Acer Hadirkan Laptop Chromebook Produk Dalam Negeri

“Founder Ula berdiri di atas satu tujuan yang sama, dimana mereka ingin menyelesaikan permasalahan di dalam industri, yaitu dengan menghadirkan pendekatan yang mengutamakan peritel,” ujarnya.

Untuk mendukung para pelaku ritel kecil, Ula sepenuhnya menghadirkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan yaitu, mitra Ula. Ula menyediakan beberapa pilihan produk melalui aplikasi e-commerce, serta layanan doorstep delivery yang memudahkan pengelolaan stok barang menjadi lebih efisien sehingga memungkinkan para pelaku ritel kecil menggunakan modal mereka untuk kebutuhan lainnya.

Mereka tidak perlu lagi menutup toko untuk pergi ke pasar yang ramai dan harus mengantre panjang — namun dapat memesan kebutuhan stok harian mereka hanya dengan beberapa klik melalui aplikasi Ula. Hasilnya, banyak mitra Ula telah mengalami peningkatan laba harian sebesar 15 persen yang berasal dari durasi waktu buka toko mereka yang lebih panjang, mengurangi kemungkinan habisnya persediaan barang, serta harga pembelian stok yang kompetitif.

Baca Juga:   Ula Raih Pendanaan Seri B Sebesar US$ 87 Juta

“Ula telah mentransformasi seluruh rantai nilai ritel dengan pendekatan yang mengutamakan peritel, memberdayakan peritel kecil dengan menawarkan berbagai pilihan produk, dengan harga yang kompetitif dan layanan doorstep delivery,” kata Managing Partner Quona Capital, Ganesh Rengaswamy.

Ula telah memiliki tim yang tersebar di Indonesia, India dan Singapura, hal ini menjadikannya organisasi yang terdistribusi sejak awal didirikan. Saat ini, Ula sedang membentuk tim teknologi di Indonesia, India dan Singapura, dan juga merekrut berbagai peran kunci dalam manajemen kategori, analitik, kredit, serta pemimpin P&L kota di Indonesia.(MS11)