Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlinePeristiwa

Curhat Kades Sei Kepayang Hingga Menangis Desanya Banjir Viral di Medsos

×

Curhat Kades Sei Kepayang Hingga Menangis Desanya Banjir Viral di Medsos

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | ASAHAN –  Arinton Sihotang, kepala Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan membagikan keluhan penderitaan warga desanya yang sudah dua pekan lebih terendam banjir karena lambannya penanganan pembentengan sungai yang pecah.

Melalui akun media sosialnya, Arinton Sihotang berkeluh kesah terkait penderitaan warganya. Rumah, ladang dan fasilitas publik maupun lainnya tidak dapat digunakan karena semakin hari debit air banjir meninggi.

Amantan wartawan, dalam video yang diunggahnya di akun media sosial facebook berdurasi 4 menit 56 detik itu. Arinton sempat menangis (detik ke 1:53) dan mengusap matanya yang memerah bahkan dia hingga meneteskan air mata. “Sudah hancur semua,” kata dia.

Postingan tersebut di unggah akun Arinton Sihotang usai pencoblosan Pemilu serentak 9 Desember 2020. Hingga Sabtu (12/12/2020) malam, postingannya tersebut sudah 421 kali dibagikan.

Baca Juga:   Penerapan New Normal, Polres Sergai Gandeng Pengurus Gereja

“Selamat siang saudara-saudaraku. Siang ini jam 1.30 Wib, kami sedang melihat tanggul yang pecah dan sudah pernah kami tinjau bersama camat, Kapolsek Sei Kepayang pada tanggal 29 Nopember lalu. Sampai saat ini beginilah kondisinya. Akibat kondisi ini, semua warga masyarakat saya desa Perbangunan sudah hancur, sudah tergenang, semua ladang padi, sawah, sudah tergenang,” kata Arinton.

Dalam durasi video berikutnya ia kemudian memohon dan menadahkan kedua tangan agar pemerintah turun melihat langsung situasi di desanya itu.

“Saya minta ke pemerintah disini tolong kami. Masyarakat saya sudah hancur sekarang, jadi siapa yang peduli. Sudah hancur,” kata Arinton sembarli mengeluarkan sebilah sapu tangan dari sakunya seraya mengusap matanya yang memerah.

Baca Juga:   Lindungi Pekerja Migran, Pemkab Asahan Gandeng BP2MI

Ia kemudian menceritakan dalam setahun ini tanggul / benteng tersebut sudah dua kali pecah. Pada masa itu ia juga pernah sampaikan ke Pemerintah kabupaten hingga provinsi mengadukan permasalahan itu namun belum ada upaya yang bisa diambil hingga kini.

“Saya mau kemana lagi mengadu. Kerugian masyarakat sudah tak terkira. Jadi tolong saya. Kalau perlu sampaikan ini kepada Presiden, pak Joko Widodo,” kata Arinton. (MS10)