mediasumutku.com|MEDAN- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengungkapkan, penelitian awal menunjukkan varian virus corona yang muncul di Inggris mungkin lebih mematikan. Pernyataan ini diungkap Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson seperti dilansir BBC, Sabtu (23/1/2012).
Namun, sambungnya, masih ada ketidakpastian yang sangat besar seputar jumlahnya. Selain itu, vaksin diharapkan masih berfungsi.
Dijelaskannya, data tersebut berasal dari ahli matematika yang membandingkan tingkat kematian pada orang yang terinfeksi virus versi baru atau lama. Varian baru yang lebih menular telah menyebar luas ke seluruh Inggris.
“Selain menyebar lebih cepat, sekarang juga tampak bahwa ada beberapa bukti bahwa varian baru atau varian yang pertama kali diidentifikasi di London dan tenggara, mungkin terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi,” jelas Johnson dalam briefing Downing Street.
“Ini sebagian besar adalah dampak dari varian baru ini yang berarti NHS berada di bawah tekanan yang begitu kuat.”
Kesehatan Masyarakat Inggris, Imperial College London, London School of Hygiene and Tropical Medicine dan University of Exeter masing-masing telah mencoba menilai seberapa mematikan varian baru tersebut. Bukti mereka telah dinilai oleh para ilmuwan di New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (Nervtag).
Kelompok itu menyimpulkan ada “kemungkinan realistis” bahwa virus itu menjadi lebih mematikan, tetapi ini masih jauh dari pasti.
Sir Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah, mendeskripsikan data sejauh ini belum kuat. Dia berkata bahwa ada banyak ketidakpastian seputar angka-angka ini.
“Dan kami membutuhkan lebih banyak yang dilakukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat di atasnya, tetapi jelas ada kekhawatiran bahwa ini memiliki peningkatan kematian serta peningkatan penularan,”ucapnya. (ms7)