Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineSumut

Wagub Sumut Optimis Sumut Swasembada Bawang Merah

×

Wagub Sumut Optimis Sumut Swasembada Bawang Merah

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Deliserdang : Dalam upaya merealisasikan swasembada pangan, khususnya pada komoditi bawang merah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah meninjau lahan tanaman bawang merah di Desa Liang Pematang, Kecamatan Tigajuhar Kabupaten Deliserdang, Minggu (7/6). Turut serta Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Wakil Ketua Dewan Riset Daerah Sumut Tohar Suhartono dan Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan.

“Kita datang ke Desa Liang Pematang ini karena mendengar di sini banyak menghasilkan bawang merah. Masyarakat di desa ini hampir rata-rata menanam bawang merah yang saat ini harganya di pasar sedang tinggi dan kita tahu juga Sumatera Utara masih mengambil bawang merah dari Brebes. Jadi kita mau lihat potensi lahan di sini. Kalau memungkinkan seperti ini, kita bisa mengembangkan tanaman bawang merah lebih banyak lagi,” ujar Wagub.

Menurut Wagub, hal ini juga sesuai dengan visi dan misi membangun Sumatera Utara yang bermartabat oleh Gubernur Edy Rahmayadi.

“Kita yakin dan optimis karena memang tujuan visi pembangunan Gubernur Bapak Edy Rahmayadi dan saya sebagai wakilnya, salah satunya adalah mendongkrak pertanian di Sumatera Utara dan kita yakin, dengan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dan membantu keperluan-keperluan masyarakat saya yakin ini bisa berhasil,” tutur Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.

Baca Juga:   Lagi, Kejati Sumut Libatkan Mahasiswa Dalam Ekspose 3 Perkara Untuk Dihentikan Dengan Pendekatan Keadilan Restoratif

Apalagi, saat melakukan peninjauan di lapangan, Ijeck cukup dibuat kagum dengan hasil bawang merah yang menjadi komoditi unggulan dari daerah ini. Ijeck mengapresiasi tanaman bawang bisa ditanam hingga tiga kali dalam setahun. Daerah di sini cukup cocok dengan ketinggian mencapai 800 mdpl, didukung oleh cuaca dan udaranya yang sangat mendukung.

Melihat kondisi lapangan, Ijeck optimis Sumut bisa meningkatkan panen bawang merah di Sumut. Apalagi, Sumut memiliki banyak daerah yang berada pada ketinggian 700 mdpl, yang bagus untuk pengembangan tamanam bawang merah.

“Kita mau peningkatan panen bawang merah supaya swasembada pangan khususnya bawang serta ketahanan pangan kita juga bisa teratasi untuk tahun-tahun berikutnya. Apalagi suasana Covid-19 ini kita tahu banyak daerah juga sekarang ini menutup atau sedikit memperketat hasil-hasil bumi keluar dari daerahnya. Melihat situasi itu, kita juga harus melakukan langkah-langkah persiapan ke depan,” jelas Ijeck.

Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan mengapresiasi kehadiran Wagub Musa Rajekshah ke desanya. Sebelumnya juga, dari penuturan Kepala Desa, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga sudah mengunjungi Desa Liang Pematang.

“Jadi di sini juga kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, khususnya kepada Bapak Ijeck selaku Wakil Gubernur Sumut, yang telah sudi berkunjung ke Desa Liang Pematang untuk melihat-lihat lokasi lahan bawang merah. Kami berharap ke depan, kita bisa bekerja sama untuk pengembangan potensi bawang merah khususnya di Kabupaten Deli Serdang dan wilayah lainnya di Sumatera Utara. Mungkin di sinilah salah satu titik tempat kita belajar agar bisa kita kembangkan di desa/wilayah yang lain untuk mencukupi kebutuhan pangan khususnya bawang merah untuk Sumatera Utara,” jelas Bahagia Tarigan.

Baca Juga:   Sekdaprovsu Sidak Gudang Bawang Putih dan Gula

Dijelaskan Bahagia, sudah sejak dulu desanya menjadi salah satu lumbung penghasil bawang merah. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bawang merah, seluruh warganya diajak untuk terus mengembangkan ilmu menanam bawang merah. Terbukti saat ini masyarakat sudah bisa menanam bawang merah hingga tiga kali dalam setahun.

“Kalau dulu, masyarakat kita hanya menanam bawang itu sekali setahun yaitu pada musim kemarau ataupun di bulan April. Bersama dengan warga kita lakukan pengembangan dan ternyata cuaca di sini masih cukup baik untuk pengembangan bawang merah. Masyarakat kita itu sudah menanam bawang merah tiga kali dalam setahun. Cuma yang kurang pas waktu penanamannya itu dari bulan September hingga November. Di luar itu, warga kita sudah bisa,” jelasnya.

Baca Juga:   Harga Bawang Merah Bisa Stabil, Jika Pemerintah Bantu Petani Bawang Atur Masa Tanam

Dengan keoptimisan Wagub, bahwa Sumut bisa swasembada pangan khususnya bawang merah, Bahagia Tarigan pun turut yakin hal ini bisa terwujud. Mengingat memang banyak dataran tinggi di Sumut yang bisa digali potensinya.

“Saya cukup lama tinggal di Pulau Jawa, dan setahu saya, jadi pasokan bawang merah dari Brebes ataupun Bima untuk wilayah Sumatera Utara masih cukup besar. Saya pun yakin banyak di daerah-daerah lain yang masih bisa digali potensi untuk mengembangkan bawang merah,” jelas Bahagia.

Wakil Ketua Dewan Riset Daerah Sumut Tohar Suhartono juga optimis dengan rencana Wagub Sumut mengenai pengembangan potensi bawang merah serta melihat potensi lain yang bisa dikembangkan bersamaan dengan bawang merah.

“Sesuai kata Pak Wagub tadi untuk swasembada pangan khususnya bawang merah di Sumut, kalau kami lihat Insya Allah bisa terpenuhi. Tapi mungkin, tanah yang masih luas ini masih bisa dimanfaatkan untuk hal lain,” jelas Tohar.

Selain pengembangan potensi pangan, Tohar juga memberi saran pengembangan potensi pariwisata khususnya di Desa Pematang Liang. “Kami juga mengamati, mengenai Desa Liang Pematang ini bisa tembus ke Kabupaten Karo. Hal ini bisa menjadi jalur alternative, apakah itu untuk meningkatkan potensi pariwisata juga menjadi jalur logistik dan lainnya,” ujar Tohar.