Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Wall Street Diakhir Pekan Berseri-seri

×

Wall Street Diakhir Pekan Berseri-seri

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | NEW YORK – Akhir pekan ini, Jumat (1/11/2019) Wall Street menghijau ditopang oleh laporan data ketenagakerjaan AS. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 301,13 poin atau 1,11% ke 27.347,36, S&P 500 naik 29,35 poin atau 0,97% ke 3.066,91 dan Nasdaq Composite naik 94,04 poin atau 1,13% ke 8.386,40.

Selama sepekan ini, indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,44%, S&P 500 naik 1,47% dan Nasdaq Composite naik 1,74%.

Bahkan, S&P 500 mencetak rekor penutupan ketiga kalinya dalam lima hari setelah laporan data ketenagakerjaan AS yang optimistis dan data manufaktur China meredakan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip Reuters, pertumbuhan pekerjaan melambat lebih rendah dari yang diperkirakan pada Oktober, sementara kenaikan pekerjaan dalam dua bulan sebelumnya lebih kuat dari yang diperkirakan.

Baca Juga:   IHSG Tercatat Melemah Tipis

“Kejutan yang menyenangkan, dan juga ada revisi ke atas untuk September dan Agustus,” kata Jeff Kravetz, ahli strategi investasi regional di A.We Management Wealth Management Phoenix seperti dikutip Reuters.

Jumlah pekerjaan yang kuat membantu membayangi laporan yang menunjukkan sektor manufaktur terkontraksi dalam tiga bulan berturut-turut.

Sebelum rilis data ketenagakerjaan, sentimen juga didukung oleh data aktivitas manufaktur China yang secara tak terduga meluas pada Oktober. Hal ini meredakan kekhawatiran tentang perlambatan permintaan China akibat penerapan tarif perdagangan AS.

Kabar perkembangan perundingan dagang AS-China juga mendorong kenaikan harga saham, karena media pemerintah China Xinhua News Agency melaporkan kedua negara telah mencapai konsensus dasar.

Baca Juga:   Rupiah Berhasil Ditutup ke Level Rp13.643/U$D

Sebelumnya Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan pakta perdagangan fase I dengan China cukup baik.

Di sisi lain, laporan keuangan emiten yang tercatat di bursa juga naik di atas ekspektasi. Sekitar 76% dari 356 perusahaan yang tercatat di indeks S&P 500 telah melaporkan kinerjanya dan hasilnya mengalahkan estimasi, menurut data Refinitiv.