mediasumutku.com| MEDAN- Kementerian Perdagangan menggelar sosialisasi hasil-hasil perundingan perdagangan internasional, khususnya Persetujuan Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA).
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan pada paparannya bahwa negara-negara EFTA (Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein) merupakan mitra yang ideal untuk pembentukan CEPA.
Persetujuan IE-CEPA menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke pasar Uni Eropa yang lebih luas serta memiliki makna simbolis untuk meningkatkan profil produk minyak kelapa sawit Indonesia secara global.
“Hasil referendum tersebut menggembirakan bagi Indonesia, karena mayoritas masyarakat Swiss tetap ingin meratifikasi IE-CEPA, dan pada saat yang sama mengonfirmasi keberterimaan produk minyak kelapa sawit Indonesia sebagai produk yang berkelanjutan,” terangnya, Selasa (25/5/2021).
Salah satu kesepakatan yang paling bermanfaat dalam IE-CEPA adalah kesepakatan tarif beamasuk sebesar 0 persen. Indonesia akan mendapatkan penghapusan 7.042 pos tarif dari Swiss dan Liechtenstein, 6.338 pos tarif dari Norwegia, serta 8.100 pos tarif dari Islandia.
“Dengan diimplementasikannya IE-CEPA, banyak produk Indonesia dapat memasuki negara EFTA dengan harga yang kompetitif dan diharapkan para pelaku usaha dapat menangkap peluang ini untuk meningkatkan ekspor dan mendorong investasi. IE-CEPA yang didukung dengan UU Cipta Kerja diharapkan juga dapat membantu pemulihan ekonomi Indonesia yang sempat menurun karena pandemi COVID-19,” kata Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry melanjutkan, untuk memfasilitasi dan membantu UKM dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia, Kementerian Perdagangan juga memiliki program 1.500 UKM Ekspor.
Pada Persetujuan IE-CEPA juga terdapat skema khusus untuk meningkatkan peran dan peluang UKM melalui kerja sama dan pengembangan kapasitas, promosi bersama UKM, serta menjalin kemitraan dengan mitra lokal.(MS11)