Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Hiburan

Wanginya Mie Arang Legendaris Buatan Pak Ucok dari Asahan

×

Wanginya Mie Arang Legendaris Buatan Pak Ucok dari Asahan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | ASAHAN– Pernah makan mie goreng yang wanginya, gurih dan tetap enak disantap walau telah disimpan lebih dari 12 jam. Adalah mie arang legendaris yang dimasak khusus dan terbilang unik menggunakan arang kayu / batok oleh Pak Ucok, racikan khas dari Asahan, Sumatera Utara.

Mie Arang Pak Ucok, sudah membuka usahanya sejak tahun 2004 silam. Walau berjualan di emperan toko di Jalan Sisingamangaraja, Kisaran, penikmat mie arang sudah memiliki pelanggan setia. Buka setiap hari antara pukul 5 sore hingga pukul 1 dini hari.

“Sejak pertama kali buka dari tahun 2004, masaknya pakai arang. Makanannya lebih wangi, lebih harum. Tetap enak dimakan walau disimpan dan dipanaskan lagi lebih dari 12 jam,” kata Ahmad Yani (47) pemilik warung Mie Arang Ucok kepada wartawan, Selasa (21/4/2021).

Baca Juga:   Main Pukul Dan Tendang KPI Pusat Setop Sinetron Anak Langit

Dia menjelaskan, untuk memasak mie arang, pak Ucok menggunakan arang disebuah tungku batu yang cukup untuk meletakkan satu buah kuali berukuran sedang. Meski butuh waktu agak sedikit lama dari proses masak menggunakan kompor gas, cita rasa makanan yang dimasak dengan arang ini lebih khas dan terasa wangi.

“Selain mie, ada nasi, kwitiau goreng, indomi tumis, semua di masak pakai arang. Orang dulu kan memang memasak pakai ini, jadi sejak awal buka ciri khas masakan saya memang menggunakan arang, wangi makanannya lebih keluar,” kata dia.

Iapun meyakini, memasak menggunakan arang selain makanan masak secara merata juga akan membuat makanan lebih awet dan tahan lama bila dipanaskan dan dimakan keesokan harinya.

Baca Juga:   Terekam CCTV, Pelaku Pencurian Di Rest Area Tol Teluk Mengkudu Berhasil Diringkus Tekab Satreskrim

Wartawan mencoba memesan mie arang yang paling banyak digemari oleh pembeli langganan di warung ini. Aroma wangi mie yang gurih dalam rapalan kepul asap uap panas begitu disajikan lebih terasa.

Perpaduan antara mie goreng, telur, sayur dan irisan hati ayam ditambah aroma wangi khas masakan membuat siapa saja yang berhadapan dengannya akan tergugah selera. Untuk satu porsi ia menjual seharga Rp 13.000.

Rata – rata dalam semalam, Mie Arang Pak Ucok bisa menghabiskan 5- 6 kilogram. Meski diakuinya, masa pandemi Covid-19 ini membuat usahanya turun omzet dari biasa.  (MS10)