Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Ditengah Pandemi, Aset BNI Syariah Capai Rp50,76 Triliun

×

Ditengah Pandemi, Aset BNI Syariah Capai Rp50,76 Triliun

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.comlMEDAN-Ditengah situasi pandemi Covid-19, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mencatatkan total aset mencapau Rp50,76 triliun sampai triwulan II tahun 2020 atau naik sebesar 19,46% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 yaitu Rp42,49 triliun.

Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan,

“Pertumbuhan aset ini semakin mengokohkan posisi BNI Syariah sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia,” Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, Rabu (14/10/2020).

Dia mengatakan, kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah, tercermin dari realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah sampai triwulan II tahun 2020 sebesar Rp43,64 triliun atau naik 20,15% secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp36,32 triliun.

Baca Juga:   Kementerian PUPR Siapkan Rp 10 Triliun untuk Program Padat Karya Tunai

Firman juga menyampaikan, bahwa BNI Syariah memberikan dukungan penuh upaya pemerintah melakukan penggabungan bank syariah milik BUMN serta siap bekerja sama dan bersinergi.

“Insya Allah, merger ini akan menghasilkan bank syariah yang lebih kuat, solid, dan terbesar di Indonesia. Sudah saatnya kita sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di dunia memiliki bank syariah yang besar,”ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya siap bekerja sama, bergotong royong, untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

“Bahkan tidak hanya di Indonesia, karena ke depan, kita bisa berikhtiar menjadi pemimpin ekonomi syariah dunia,” kata Firman.

Firman juga menambahkan, hasil merger ini akan membantu mengembangkan industri halal yang menjadi new business dan new brand dengan potensi bisnis global mencapai Rp30 ribu triliun, mencakup halal food, modest fashion, halal media, halal tourism, halal healthcare, halal cosmetics, serta hajj & umrah.

Baca Juga:   2021, Target Penerimaan Pajak di Sumut Rp 19,48 Trilun

“Kami berharap bank syariah hasil merger mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,”katanya. (MS11)