Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Mengintip Pembuatan Sereh Menjadi Karbol

×

Mengintip Pembuatan Sereh Menjadi Karbol

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Sereh merupakan salah satu tumbuhan yang sering digunakan didapur rumah tangga. Sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.

Namun, bagi Vini, sereh tidak hanya dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Dia mencoba mengolah sereh menjadi karbol. Selama ini usaha Vini adalah pembuatan karbol dengan menggunakan bahan-bahan kimia di tempat kediamannya Jalan Aluminium 2 no.11 Lingkungan 23, Tanjung Mulia, Medan Deli.

“Saya berkeinginan membuat karbol dari bahan alami organik. Karena sereh merupakan bahan yang sangat mudah di dapat dan memiliki banyak manfaat, maka muncullah ide untuk membuat karbol dari bahan sereh,” katanya pada Tim Peneliti Universitas Pembinaan Masyarajat Indonesia (UPMI), Medan di Pengabdian Masyarakat yang diketuai Zulkifli, dan beranggotakan Zetria Erma dan Ardy Ermawy.

Baca Juga:   Perang Dagang AS-China Dongkrak Wall Street Menguat

Zulkifli dan kedua anggotanya mengatakan, bahwa pertemuan dengan Vini saat beliau menawarkan karbol buatannya kepada pengusul. Pengusul tertarik dengan cerita usaha beliau yang ternyata sudah 2 (dua) tahun dijalaninya dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang beliau miliki.

“Kemudian pengusul berinisiatif mengajak Vini berdiskusi mengenai perkembangan usahanya dan menawarkan kerjasama sebagai mitra pengabdian kepada masyarakat stimulus yang akan pengusul laksanakan dengan anggota pengusul. Kemudian pengusul melakukan survei lanjutan beserta anggota pengusul,” katanya, Senin (23/11/2020).

Sehingga pengusul menemukan beberapa permasalahan yang dialami calon mitra yang dalam diantaranya proses Produksi yang masih manual, peralatan produksi masih sederhana, kreatifitas yang minim, kemasan masih sederhana, manajemen produksi dan manajemen keuangan yang tidak teratur.

Baca Juga:   Kejati Sumut Gelar Penyuluhan Hukum Di BNI Wilayah 01 Medan

Pengusul mencoba mencari solusi dari permasalahan tersebut seperti, mengajarkan proses produksi yang modern, mengenalkan dan memfasilitasi peralatan yang modern, mengajarkan cara berkreatifitas, membantu mendesign kemasan yang modern, mengajarkan dan membantu sistem promosi yang lebih luas seperti media sosial dan aplikasi online dan mengajarkan penerapan sistem manajemen produksi dan manajemen keuangan yang baik.

Dari hasil lapangan tim pengusul, produk karbol sereh yang diolah oleh Vini tidak hanya bisa digunakan sebagai karbol wangi saja, tapi juga dapat digunakan sebagai peluntur karat.

Berbeda dengan produk karbol yang ada dipasaran yang mengandung bahan kimia lebih banyak sementara produk karbol hasil olahan mitra berasal dari bahan alami.

Baca Juga:   Hadapi Pandemi, Telkomsel Ajak Masyarakat Lakukan #YangKitaBisa

“Namun demikian dari hasil survey ke lokasi oleh pengusul mendapati beberapa kelemahan dari produksi Mitra ini yaitu pengolahan bahan baku yang masih sangat sederhana, kemasan kurang menarik dan belum ada brand produk, modal Usaha yang terbatas, belum memiliki Izin Usaha, manajemen Produksi dan Manajemen Keuangan yang belum teratur,” kata Zulkifli. (MS11)