mediasumutku.com | JAKARTA – Sebanyak 2 terduga teorisme kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni MR dan SA, hendak melakukan perlawanan ke polisi saat hendak ditangkap. Sebab itu, aparat melakukan tembak mati kepada dua tersangka tersebut.
“Benar, telah dilakukan upaya hukum atau penangkapan terhadap jaringan teror,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Adapun keterlibatatan kedua tersangka diantaranya, merupakan jaringan JAD bersama dengan ratusan jamaah lainnya menyatakan baiat kepada Khilafah atau ISIS pada tahun 2015.
Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi. ISIS di Suriah namun dapat dibatalkan di Bandara Soekarno Hatta.
Terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral Zolo Filipina. Mulai bulan Oktober 2020 secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung.
Fasilitator pelarian Andi Baso yang merupakan DPO bom gereja Oukumene Samarinda tahun 2017. Saat dilakukan penangkapan kedua pelaku melakukan perlawanan dengan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP.