Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Mahasiswa Ajak Pelajar SD di Desa Sei Alim Hassak Kurangi Penggunaan Smartphone

×

Mahasiswa Ajak Pelajar SD di Desa Sei Alim Hassak Kurangi Penggunaan Smartphone

Sebarkan artikel ini

ASAHAN – Gadget memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan seorang anak, baik secara psikologis, sosial bahkan fisiknya. Hal itu dapat terjadi apabila penggunaan gadget dilakukan secara tidak tepat dan berlebihan. Apalagi ketika penggunaannya tidak diawasi oleh orang tua.

Sesuai dengan obsrvasi yang telah kami lakukan di Desa Sei Alim Hassak hambil 95% anak menggunakan gadget lebih dari 2 jam per harinya. Setelah melakukan observasi melalui wawancara kepada kepala desa dan melakukan observasi langsung kepada anak-anak yang ada di desa akhirnya dilaksanakan sosialisasi di UPTD SD Negeri 013840 Sei Alim Hassak.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di laksanakan di SDN 010048 Sei Alim Hassak Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, pada hari Selasa tanggal 24 April 2022, pada pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB.

Objek sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa kelas VI-B dengan rentang usia 10-11 tahun. Kegiatan diawali dengan melakukan observasi pada tanggal 12 September 2022 di desa Sei Alim Hassak Kec. Sei Dadap, Kab. Asahan, Provinsi Sumatera Utara, melalui wawancara yang kami lakukan bersama bapak Muhammad Arifin selaku kepala desa Sei Alim Hassak, salah satu masalah yang harus diwaspadai dan banyak dijumpai yaitu anak-anak yang aktif menggunakan gadget sejak Pandemi Covid-19 melanda.

Baca Juga:   APSI Sergai Garda Terdepan Wujudkan Mutu Pendidikan

Awal mula anak-anak menggunakan gadget karena pembelajaran disekolah di haruskan secara daring, menyebabkan anak-anak mengerjakan tugas -tugas mereka menggunakan gadget.

Sebagai pendukung hasil observasi, tim KKNT desa Sei Alim Hassak juga melakukan wawancara terhadap anak-anak SD disini terpaut pemanfaatan gadget oleh mereka.

Kesimpulan yang kami dapatkan adalah , mereka menggunakan gadget untuk mencari tugas mereka, berkomunikasi, dan sebagian besarnya untuk hiburan (Instagram, youtube, tiktok, dan game online maupun offline).

Dari hasil wawancara itu pula didapatkan informasi bahwa hampir semua dari penggunaan gadget mereka adalah untuk hiburan, dimana kita ketahui bahwa aplikasi-aplikasi hiburan seperti tik-tok dan youtube sedang marak sekali di kalangan anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa di Indonesia.

Baca Juga:   Musa Rajekshah Harapkan Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar Terus Kreatif dan Inovatif

Dari hasil observasi dan wawancara yang telah di lakukan, dilakukanlah sosialisasi tentang dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak tepat sasaran kepada anak sekolah dasar.

Kegiatan sosialisasi seperti ini diketahui belum pernah dilakukan di desa ini sebelumnya. Sebelum penyampaian materi, terlebih dahulu kami lakukan pre-test guna mengetahui mengetahui tingkat pemahaman mereka tentang kegiatan pengabdian atau sosialisasi yang dilakukan.

Hal ini guna mengetahui apakah terdapat perbedaan pengetahuan dan pemahaman peserta sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi dan pemaparan materi oleh narasumber sebagai pemateri pada sosialisasi yang dilakukan.

Kegiatan dimulai dengan perkenalan narasumber yang merupakan anggota tim KKNT sendiri, selanjutnya dengan menjelaskan apa itu gadget, kegunaan sebenarnya dari gadget sendiri, dampak negatif dari penggunaan gadget , dan ciri-ciri orang yang sudah kecanduan gadget. Kami juga menjelaskan , bahwa tidak salah dalam menggunakan gadget, apabila digunakan sesuai dengan porsi dan manfaat yang sebenarbenarnya.

Tapi apabila sudah digunakan tidak sesuai dengan porsinya , akan berdampak buruk bagi si pengguna sendiri, baik secara fisik maupun psikis nya sendiri. Dengan menampilkan beberapa video contoh orang yang menerima dampak buruk dari penyalahgunaan gadget guna menambah wawasan dan pemahaman mereka.

Baca Juga:   27.924 Peserta Rebut 1.579 Kuota Jalur SNMPTN 2022 di Unimed

Dalam kegiatan itu diharapkan anak-anak akan sadar betapa mengerikan dan berdampak buruknya gadget apabila tidak digunakan dengan benar. Selanjutnya kami memaparkan berbagai aplikasi-aplikasi hiburan dan aplikasi aplikasi edukasi.
Setelah dilakukannya sosialisasi memiliki pemahaman yang lebih besar tentang dampak penggunaan gadget di era digital yang tidak tepat dan berlebihan bagi anak-anak daripada sebelum sosialisasi.

Dimana terdapat peningkatan sebesar 54% yang awalnya dari 35% tanggapan benar peserta sosialisasi di awal menjadi 89% tanggapan benar di akhir setelah sosialisasi.

Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat memberikan pengaruh yang baik bagi peserta sehingga diharapkan dapat menjadi pengontrol dan pedoman bagi mereka dalam penggunaan teknologi serta dapat membatasinya. (MS10)