Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Warga di Asahan Bangun Kuburan di Tengah Jalan, Pak Kades Maklum

×

Warga di Asahan Bangun Kuburan di Tengah Jalan, Pak Kades Maklum

Sebarkan artikel ini

Asahan – Warga Desa Sei Kamah Baru Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) melampiaskan kekesalannya terhadap kondisi jalan yang rusak parah di daerah itu dengan membangun replika kuburan di tengah jalan.

Kuburan buatan itu dibangun oleh warga desa setempat sebagai bentuk kritik matinya kepedulian pemerintah atas kondisi infrastruktur jalan di sana, di mana jalan tersebut berstatus milik Kabupaten dan kondisinya saat memprihatinkan.

“Kuburan ini tanda matinya kepedulian pemerintah kepada warganya di desa ini. Dari tahun 2008 jalan ini tak pernah dibangun dibiarkan hancur,” kata Rifan Sihombing, pemuda desa yang ikut menginisiasi kritik pembangunan kuburan di tengah jalan tersebut saat dihubungi wartawan, (4/9/2023).

Baca Juga:   Ban Pecah, Lalu Seruduk Truk, Supir Innova Tewas

Pada foto yang diterima wartawan dan beredar di sosial media, warga terlihat tak hanya mendirikan kuburan lengkap dengan taburan bunga di tengah genangan kubangan air di sana. Ada juga ditanamkan beberapa pucuk pohon pisang hingga spanduk bertuliskan ‘telah wafat’.

Kepala Desa Sei Kamah Baru, Adam Malik yang dikonfirmasi wartawan membenarkan hal tersebut. Ia pun memaklumi kemarahan warga desanya dengan kritik adanya kuburan di tengah jalan rusak tersebut.

“Iya semalam itu dibuat Masyarakat. Kalau saya memaklumi lah mereka (membangun) itu. Karena sudah benar benar parah itu kondisi jalannya,” kata Adam Malik, Kepala Desa Sei Kamah Baru saat dikonfirmasi.

Kades juga mengatakan, semenjak dia menjabat sudah beberapa kali diusulkan perbaikan jalan tersebut, termasuk pada musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) .

Baca Juga:   Jalur Wisata Medan-Berastagi Padat Merayap

“Kalau usulan-usulan sudah banyak lah capek saya menandatangani. Musrenbang apalagi, tiap tahun itu itu saja yang dimajukan enggak ada hasilnya,” kata dia.

Selama ini tambahnya, warga dan pemerintah desa swadaya melakukan penimbunan pada lubang jalan dengan membeli batu padas dan tanah untuk menambal jalan yang rusak agar tidak semakin parah.

“Baru baru ini ada 12 dump truk untuk menimbun dananya swadaya lah. Kalau dihitung – hitung panjang juga kerusakannya sampai empat desa, enggak hanya di desa kami saja,” kata dia. (MS10)