mediasumutku.com | JAKARTA – Pada awal perdagangan Kamis (5/12) pagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri. Mengutip RTI, pukul 9.26 WIB, indeks naik 0,60% ke level 6.148,557.
Tercatat 208 saham naik, 85 saham turun, dan 114 saham stagnan. Total volume 877 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 759 triliun.
Perkembangan ekonomi Indonesia mencatatkan tren positif, kendati dihadapi gejolak ekonomi yang tengah melanda dunia. Jika dibandingkan ekonomi Indonesia masuk dalam peringkat 3 di antara negara-negara G20. Posisi Indonesia tersebut berada di bawah India dan China.
Indonesia dapat menghadapi hantaman tersebut dengan memperkuat fiskal serta menjaga konsumsi dalam negeri. Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada di kisaran 5.04%-5,05%.
Proyeksi tersebut meleset dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,3%. Pemerintah tetap fokus memperbaiki daya kompetisi dan produktivitas ekonomi melalui kebijakan investasi, perdagangan dan pembangunan infrastruktur, serta perbaikan kualitas.
Dari Amerika Serikat (AS), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, kesepakatan antara AS dan China mungkin terjadi setelah pembicaraan antara negosiator kedua negara.
Tetapi pernyataan Trump belum memberikan keyakinan akan tercapainya kesepakatan awal karena Trump sebelumnya mengatakan kesepakatan dagang antara kedua negara kemungkinan bisa terjadi pada 2020. Kesepakatan perdagangan AS dengan China semakin jauh dari harapan setelah AS terbitkan peraturan tentang tekanan Muslim di Xinjiang.
Sebelumnya AS, menandatangani rancangan undang-undang dari Kongres AS yang mendukung para pengunjuk rasa pro-demokrasi dan penegakan hak asasi manusia di Hongkong.
Sentimen positif datang dari pasar AS menyusul kenaikan Dow Jones pada Rabu, setelah salah satu media yang mempengaruhinya yaitu berita dari Bloomberg menulis bahwa negosiator AS mengharapkan kesepakatan fase satu akan selesai sebelum tarif AS ditetapkan pada 15 Desember.
Namun, di tengah kondisi politik AS yang kian memanas serta masih adanya ketidakpastian kesepakatan perdagangan AS- China sedikit menjadi kendala. Tetapi potensi indeks global terutama pasar Asia untuk menguat sangat terbuka. “Sentimen ini dapat memberikan dukungan bagi IHSG untuk ikut naik hari ini,” prediksi Suryo N, analis PT Valbury Sekuritas Indonesia.
Senada, analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang menebak IHSG berpeluang menguat. “Kami menjadi tambah semangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Retail, Infrastruktur, Bank, Logam, Konstruksi dan Telko untuk perdagangan hari ini,” ujarnya.