Mediasumutku.com I Medan : Dosen Ilmu Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA USU) Dr. Muhammad Sontang Sihotang, M.Si., Ph.D dan istrinya Dr. Dara Aisyah, Ph.D meluncurkan aneka produk pangan berkalsium organik untuk kesehatan di kampus USU Jumat (6/3/2020) akhir pekan lalu.
Aneka produk berkalsium organik yang diluncurkan antara lain air mineral siap minum, spray wajah, minyak goreng, sate kerang, abon ikan, sirup lemon kasturi, teh serai, lontong, donat, agar-agar, roti, selai, dan bubur jagung.
Sontang memastikan aneka makanan yang dia olah menjadi berkalsium tinggi ini sangat aman untuk kesehatan tulang, kulit, dan kesehatan tubuh lainnya.
Peluncuran aneka makanan berkalsium tinggi itu dilakukan oleh Kepala Bidang Kemasan dan Merek Kementerian Koperasi dan UMKM-RI Otto Parulian Sihombing SE MM. Hadir dalam acara peluncuran aneka produk makanan berkalsium tinggi itu antara lain; Ketua Prodi Fisika Dr. Ferdinand Sinuhaji MS, Konsultan Pendamping UMKM Provsu Ir. Raulan Togatorop, ahli inovasi pangan berbasis kalsium organik Dra. Dara Aisyah MSi Ph.D, para Dosen dan Staf Pengajar Prodi Fisika FMIPA USU, mahasiswa, sejumlah Owner UMKM produk berkalsium organik, kalangan media, dan undangan lainnya.
Dr. Muhammad Sontang Sihotang mengatakan, kalsium organik ia temukan merupakan berasal dari limbah tulang ikan atau Hydroksiapatit (Ha). Menurut dia, selain bermanfaat untuk mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang, juga baik untuk kesehatan gigi dan tulang. Selain itu bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah dan mengandung kalori tinggi.
“Untuk campuran makanan, kata Sontang, kalsium organik berguna untuk menetralisir bahan-bahan pangan yang tidak baik bagi tubuh, kemudian berfungsi sebagai penggurih, pelezat dan menambah ketahanan serta kesegaran makanan,” ujarnya.
Kepala Bidang Kemasan dan Merek Kementerian Koperasi dan UMKM-RI Otto Parulian Sihombing SE MM bersama Ketua Prodi Fisika Dr. Perdinan Sinuhaji MS sama-sama mengapresiasi positif penemuan kalsium organik dari tulang ikan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Selain ada kalsium organik dari tulang ikan, kata Ketua Prodi Fisika FMIPA USU, juga ada beberapa penemuan penting dari FMIPA seperti deteksi gula darah dari nafas, dan bahan ceramic sebagai media penjernih air.
Salah satu produk makanan sehat berkalsium temuan Dr. Muhammad Sontang Sihotang adalah minyak goreng berkalsium. Menurut dia, produk aneka makanan sehat berkalsium organik tersebut merupakan pencampuran minyak goreng sawit dengan kalsium organik dari tulang ikan sehingga minyak goreng tersebut menjadi rendah lemak dan bebas dari kolesterol, hasil gorengan lebih krispi dan lezat. Minyak goreng tersebut tidak menghitam saat dipakai untuk menggoreng dan dinilainya cocok untuk program diet.
“Ini baru beberapa contoh produk makanan dan minuman kesehatan yang mengandung kalsium organik yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh terutama tulang dan gigi serta mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis). Sebenarnya masih banyak lagi makanan dan minuman yang bisa diversifikasi mengandung kalsium organik,” ujar Sontang.
Fenomena Penting
Dia mengatakan, saat ini banyak campuran makanan masa kini yang dinilainya tidak sehat bahkan cenderung merusak organ tubuh seperti penyedap rasa vetsin atau MSG, pengawet bahan pangan seperti formalin, borax dan natrium karbonate, pewarna makanan, dan sebagainya.
Sontang mengutip penjelasannya dalam Al Quran sebagai berikut: Allah memerintahkan manusia untuk memakan makanan yang halal lagi baik (Halalan Thoyyiban). Al Qur’an, Surat Al Maidah : 88 yang artinya menggariskan: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thoyyib) dari apa yang telah diberikan-Nya kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu beriman kepada-Nya”.
Ditemukannya aneka makanan berkalsium organik dari limbah tulang ikan/ kulit kerang, yang dia proses bersama istrinya Dr. Dara Aisyah M.Si menjadi fenomena penting dalam upaya (ijtihad) Muhammad Sontang Sihotang untuk menaturalisasi campuran bahan pangan yang tidak baik tersebut dapat diusahakan secara makrifat (mendekatkan diri kepada Allah) dan menjadi media penawar bahan pangan menjadi lebih baik atau Halalan Thoyyiban.
“Maknanya Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang bukan cuma halal, tapi juga baik (Halalan Thoyyiban) agar tidak membahayakan tubuh kita. Bahkan perintah ini disejajarkan dengan bertaqwa kepada Allah, sebagai sebuah perintah yang sangat tegas dan jelas,” jelas Sontang. (MS5)