MediasumutkuI-Medan. Bagaimana ketika santapan ala Cantonese hadir di Medan? Serupa, tapi tak sama.Makanan sejenis memang santapan khas Ala China, tapi begitu dihadirkan di kota Medan yang mayoritas muslim, manajemen Jala Jala yang merupakan induknya restaurant group Nelayan ini menciptakannya menjadi sebentuk makanan yang halal.
Restaurant yang terkenal dengan seafood ini mengistimewakan diri pada dimsum. Leo Anodha, Manager Jala Jala mengakui ada sekitar 39-an jenis dimsum di Tenda Jala Jala, yang terdiri dari jenis steam, gorengan dengan rasa gurih dan manis. Selanjutnya ada lagi sushi. “Merdeka Walk ini tongkrongannya anak muda milenial. Mereka disini kongkow sambil sambil menikmati malam. Makanan makanan kecil ini menjadi begitu pavorit,”akunya kepada mediasumutku beberapa waktu lalu.
Tenda Jala Jala begitu mudah memikat hati pelanggan yang menggemari makanan kecil. Sebut saja seperti variasi dimsum, ia tidak sesederhana siomay udang, siomay tiga rasa, leng hong kian dan udang goreng rambutan. Ada menu lainnya semisal pancake mochi. Ia adalah pancake dengan kulit mochi yang terdapat beberapa pilihan rasa, yaitu pancake durian, nangka dan mangga.Rasa yang ada dalam pancake itu diolah dari buah asli, bukan perasa.
Begitu dinikmati,kulit mochi yang kenyal berpadu dengan isi didalamnya yang dingin. Tidak hanya santapan ringan, menu main couse yang sekalipun untuk acara makan besar tersedia di tempat ini.Tenda Jala Jala buka sejak pukul 11 siang dan tutup hingga pukul 24.00 WIB.