Scroll untuk baca artikel
HeadlinePeristiwa

Tak Terima BSU, Pegawai RS Permata Bunda Demo Manajemen

×

Tak Terima BSU, Pegawai RS Permata Bunda Demo Manajemen

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com lMEDAN-Tak mendapat Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji dari pemerintah pusat, para tenaga kesehatan (nakes) serta pegawai Rumah Sakit (RS) Permata Bunda melakukan aksi unjuk rasa di depan rumah sakit, Kamis (3/9).

“Iuran BPJamsostek kita dipotong setiap bulan, tapi enggak dibayarkan. Dampaknya, kita tidak dapat bantuan (subsidi gaji) dari pemerintah pusat,” kata salah seorang pegawai, Isnaini di depan RS Permata Bunda Jalan Sisingamangaraja.

Isnaini menjelaskan, iuran BPJamsostek mereka menunggak terjadi sejak Maret 2020 sampai sekarang. Akan tetapi para pegawai tidak mengetahuinya alasannya.

“Kami nggak tahu dan masih menunggu jawaban dari manajemen rumah sakit. Malah, gaji kami yang dilaporkan ke BPJamsostek juga tidak sesuai,” jelasnya.

Baca Juga:   Dua Tenaga Medis Sergai Positif Covid-19, Total Kasus jadi 48 Orang

Selain itu, masalah gaji juga menjadi persoalan. Sebab, hingga kini, gaji dua bulan kerja (Juli dan Agustus) mereka belum dibayarkan. Terlebih, gaji mereka juga dipotong secara sepihak oleh perusahaan tanpa ada pemberitahuan.

“Makanya, aksi ini memperjuangkan hak kami,” ucapnya.

Dia menuturkan, di tengah kondisi Covid-19 ini gaji para paramedis dan pegawai dipotong sekitar 10 persen. Namun, ada informasi gaji bulan Agustus dipotong kembali sebesar 20 persen.

“Gaji bulan Juli dan Agustus belum dibayar sampai sekarang, sedangkan gaji bulan Juni dibayar pada pertengahan bulan. Padahal, gajian selalu setiap tanggal 5,” terangnya.

Untuk itu, Isnaini mengatakan, para karyawan mendesak agar pihak rumah sakit segera membayar gaji sesuai dengan waktu yang disepakati. Kemudian, gaji yang dibayarkan tidak dipotong.

Baca Juga:   Fraksi Gerindra Minta OPD Untuk Serius Kejar Potensi PAD

“Apabila terjadi pemotongan, maka diminta ada pemberitahuan secara tertulis dan resmi kepada semua karyawan yang diketahui oleh pemilik perusahaan serta pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Kota Medan. Ya harus transparan dan merata terhadap semua pekerja,” tukasnya.

Sementara, Humas RS Permata Bunda, Helmi, mengakui ada keterlambatan pencairan gaji selama ini disebabkan karena pendapatan rumah sakit menurun akibat pandemi corona. Begitupun, kata dia, manajemen rumah sakit berjanji untuk memenuhi tuntutan mereka secepatnya. (MS8)