Scroll untuk baca artikel
Sumut

Bakar Foto Macron, Aliansi Umat Islam di Asahan Serukan Boikot Produk Prancis

×

Bakar Foto Macron, Aliansi Umat Islam di Asahan Serukan Boikot Produk Prancis

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | ASAHAN –  Aliansi ormas Islam di Kabupaten Asahan menggelar aksi penolakan sikap dan tindakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang membela karya karikatur Nabi Muhammad SAW yang  dipublikasikan di sebuah majalah Perancis. Akibatnya, aksi itu memancing kemarahan umat Islam diseluruh penjuru dunia.

Ratusan massa berkumpul di halaman Masjid Agung Kisaran di Jalan Imam Bonjol selepas salat Zuhur, pada Minggu (8/11/2020) dan bergerak dengan longmarch berjalan kaki menuju Tugu Kisaran di perempatan Jalan Cokroamonoto dengan kawalan aparat kepolisian.

Beberapa elemen aliansi umat Islam yang hadir diantaranya, Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) , Laskar Merah Putih, Muda Mudi Islam Asahan, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Asahan.

Baca Juga:   Kabupaten Asahan Berstatus Siaga Darurat Covid-19

Di tengah aksi, orator dalam aksinya mengatakan, pernyataan Macron merupakan cermin kepanikan Prancis atas masifnya dakwah Islam di penjuru dunia. Karena itulah, agama Islam dideskreditkan.

“Pernyataan Macron merupakan bentuk kepanikan,” tegas salah sseorang orator dari atas mobil pengeras suara.

Ustad Edi Sucipno, yang juga merupakan sekretaris MUI Asahan yang menyampaikan, sikap dihadapan para demonstran mengajak umat Islam untuk memboikot produk yang berasal dari Prancis. Bahkan dikatakannya MUI pusat telah mengeluarkan pernyataan sikap resmi terkait hal itu dan mendesak pemerintah agar memberikan peringatan tegas kepada pemerintah Prancis.

“Dalam aksi ini, kami menyerukan kepada Umat Islam khususnya di Kabupaten Asahan dan seluruh dunia untuk memboikot segala bentuk produk-produk yang berasal dari Prancis agar mereka lumpuh secara ekonomi,” ujarnya.

Baca Juga:   Polres Samosir Rutin Salurkan Bantuan Sembako Kepada Masyarakat

Ia juga menyatakan, bahwa sejatinya umat Islam Indonesia tidak ingin mencari musuh dan ingin hidup berdampingan secara damai dan harmonis.

“Namun, jika terdapat pihak yang enggan mengembangkan sikap bertoleransi dan saling menghormati sebagaimana yang dilakukan Macron, maka umat Islam terutama di Indonesia mempunyai hak mempertahankan harga diri mempertahankan kehormatan agamanya,” ungkapnya.

Jalannya aksi berlangsung dengan tertib dan lancar. Usai satu persatu perwakilan aliansi ormas Islam menyampaikan aspirasi dan pernyataan sikapnya, acara ditutup dengan doa dan membakar foto Presiden Prancis hingga masa membubarkan diri dengan tertib. (MS10)