Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Pelajar Madrasah Hasilkan Puluhan Prototipe Solusi IoT

×

Pelajar Madrasah Hasilkan Puluhan Prototipe Solusi IoT

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN-Puluhan prototipe solusi Internet of Things (IoT) berhasil tercipta dari tangan para pelajar madrasah peserta program inkubasi Akademi Madrasah Digital 4.0.

Di bawah bimbingan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag), inkubasi selama tujuh bulan tersebut juga telah menanamkan pengetahuan dan keahlian kepada para pelajar mengenai pemanfaatan teknologi digital yang bisa dimanfaatkan untuk menjawab problem sosial di masyarakat serta meningkatkan produktivitas dunia usaha.

Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengatakan, melalui program ini, para pelajar mendapatkan materi dari para para ahli mengenai dinamika industri sesuai yang ada saat ini di mana pemanfaatan teknologi digital semakin luas di berbagai bidang.

Baca Juga:   Kemendikbud Kembali Buka Pendaftaran PPG Prajabatan 2020

“Mereka juga mendapatkan bimbingan tentang bagaimana menelurkan ide, mendesain suatu perangkat, hingga pengetahuan dasar teknik perancangan Io). Pastinya semua materi itu adalah hal baru bagi peserta, tetapi ternyata mereka bisa menyerapnya dengan cepat,” katanya, Senin (8/2/2021).

Tri Wahyuningsih menambahkan, inkubasi yang dilaksanakan sejak Juli 2020 dan diikuti oleh 110 pelajar dari 22 Madrasah Aliyah. Para pengajar merupakan ahli dari Laboratorium IoT X-Camp milik XL Axiata.

“Untuk menyesuaikan dengan protokol kesehatan terkait Covid-19, program ini dilaksanakan secara daring. Para peserta mengikuti dari rumah atau sekolah masing-masing yang tersebar di 22 kota dan kabupaten yang ada di 10 provinsi. Karena itu, proses ini cukup menantang karena idealnya inkubasi dilaksanakan dalam satu lokasi sehingga proses bimbingan bisa berjalan secara intensif,” sebutnya.

Baca Juga:   Guru Beda Agama Mengajar Mapel Umum di Madrasah, Ini Penjelasan Kemenag

Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, A. Umar menyebut, program Akademi Madrasah Digital adalah bentuk respon untuk melakukan proses transformasi digital di madrasah.

Hadirnya program ini menjadi momentum bagi siswa-siswi madrasah untuk unjuk kemampuan di Bidang Teknologi. Konsep pembelajaran yang diberikan kepada siswa siswi madrasah melalui Akademi Madrasah Digital yaitu pembelajaran soft skill dan pendampingan pengembangan prototipe

Dari semua karya para pelajar, terpilih tiga karya terbaik, yaitu solusi IoT bernama “Skyrone” untuk pemantauan lahan jagung, karya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia dari Tanah Laut, Kalimantan Selatan, meraih predikat sebagai The Most Innovative.

Selanjutnya, “Mustech” sebagai solusi monitoring suhu dan kelembaban jamur tiram karya MAN 2 Majalengka, sebagai The Most Marketable. Terakhir, “Aquiots” berupa solusi sistem aquatiponik bagi urban farming, karya MA Darussalam Jombang sebagai The Most Applicable.

Baca Juga:   Tiga Guru Besar Tetap USU Dikukuhkan

Selain itu, terpilih juga dua solusi terbaik lainnya yang mendapatkan predikat Top Contender, yaitu “E-Clear” untuk monitoring dan pemilahan sampah menggunakan teknologi machine learning, karya MAN 2 Nganjuk.

Satu lagi adalah “Medi Gate”, solusi untuk membantu pembatasan jumlah pengunjung di suatu tempat guna mencegah penyebaran Covid-19, karya MAN 2 Kudus.(MS11)