mediasumutku.com | ASAHAN – Kelompok masyarat (Pokmas) di Desa Silo Lama. Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan saat ini tengah merancang objek wisata dayung sampan tradisional dengan memanfaatkan potensi aliran sungai yang ada di desa mereka.
Ide ini sedang dikonsep oleh Pokmas Silau Karya dan Komunitas Kami Silau Laut, dimana lokasi sungai sepanjang 1,5 Kilometer terletak di dusun I desa itu akan dijadikan sebagai tempat edukasi wisata, selain para pengunjung menikmati keindahan sungai lewat dayung sampan, pengunjung juga dapat mengenal beberepa jenis pohon endemic yang tumbuh di sekitar aliran sungai.
“Melalui konsep pariwisata yang sedang kami laksanakan ini nantinya diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan hidup terutama sungai, pohon-pohom, hewan dan tanaman air,” kata Ahlun Nazar Al Faezi, salah seorang perwakilan kelompok masyarakat di Desa Silo Lama yang ikut menginisiasi terwujudnya rencana wisata baru tersebut, saat memberikan penjelasan kepada wartawan, Sabtu (20/2/2021).
Meskipun menyadari banyak tantangan untuk mewujudkan rencana besar itu, dan akan sulit jika tidak melibatkan campur tangan pemerintah daerah, provinsi serta pihak terkait, namun dia optimis bisa mewujudkannya.
Menggagas konsep edukasi wisata sungai, Ahlun berharap, proyek besar kelompok masyarakat desanya ini bisa terealisasi dan rampung pada tahun 2025.
Rahmad Hidayat, selaku Perwakilan Pokmas Silau Karya mengatakan hal yang sama. Jika terwujud, wisata sampan dayung tradisional ini akan mejadi yang pertama di Sumatera Utara, sehingga dengan ini dapat memotivasi daerah lain untuk dapat memelihara sungai serta lingkungan hidupnya.
“Hal ini agar tetap lestari dan terjaga khususnya di Kecamatan Silau Laut mewujudkan tour wisata silau laut tahun 2025,” terang Rahmad. (MS10)