Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Hingga Kini, Distribusi Pupuk di Sumut Berjalan Lancar

×

Hingga Kini, Distribusi Pupuk di Sumut Berjalan Lancar

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Hingga kini, meskipun di tengah pandemi Covid-19, namun distribusi pupuk bersubsidi dari para petani di Sumatera Utara masih berjalan lancar.

“Dampaknya meningkatkan produksi dan produktivitas, membantu masyarakat yang  mampu, yang jelas pupuk bersubsidi kan membantu orang yang tidak mampu,” jelas Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Jhoni Akim Purba, Sabtu (15/5/2021).

Selanjutnya, Jhoni memastikan, tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi di Sumatera Utara. Hingga saat ini, justru penyerapan pupuk bersubsidi sudah sampai 30 persen.

“Tidak langka, kalau terjadi di lapangan mungkin kiosnya belum nebus, distributornya belum nebus, atau petani belum menyerahkan RDKK (Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok)-nya, itu saja,” tegas Jhoni.

Baca Juga:   2019 Hingga Tahun Depan Harga Emas Diprediksi Masih dalam Tren Bullish

Oleh karena itu, lanjut Jhoni, distribusi pupuk bersubsidi di wilayah Sumut berjalan dengan lancar dan manfaatnya telah dirasakan oleh para petani. Hal ini dikarenakan pupuk bersubsidi sangat membantu peningkatan produksi tanaman mereka.

“Kalau secara tatanan sudah baik, yang menjadi kelemahan adalah kan itu sistemnya e-RDKK. Di lapangan sering tidak ada sinyal ketika mau upload, itu aja persoalannya,” kata Jhoni.

Dia menjelaskan  alokasi urea pada tahun 2021 mencapai 154.916 ton atau naik dari tahun lalu yang hanya mencapai 148.426 ton.

Begitu juga pupuk SP-36 yang tahun ini dialokasikan sebanyak 38.907 ton dari yang sebelumnya berkisar 36.932 ton serta pupuk organik yang mencapai 19.918 ton dibanding tahun lalu hanya sekitar 19.638 ton.

Baca Juga:   Optimalkan PBK, Kemendag Tanda Tangani Perjanjian Kerjasama dengan Aprindo

“Alokasi pupuk NPK sama seperti tahun lalu, yakni  114.112 ton. Sementara itu, alokasi pupuk ZA mengalami penurunan dari tahun lalu yang mencapai 37.555 ton menjadi 34.008 ton pada 2021,” pungkas Jhoni.(MS11)