mediasumutku.com | BANDUNG – Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat menyatakan, KBB kembali masuk zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi penularan COVID-19.
Hal itu akibat dari peningkatan kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 serta aktif dalam sepekan terakhir.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 KBB, Agus Ganjar Hidayat menilai zona merah KBB disebabkan beberapa faktor.
Tercatat, sejak 1-8 Juni 2021, ada penambahan 563 kasus COVID-19.
“Dalam sepekan penambahannya sangat signifikan. Ada 563 yang terpapar, sedangkan angka kesembuhan 371 orang,” kata Agus di Ngamprah, Rabu (9/6/21) dikutip PenaKu.ID jejaring Siberindo.co
Selain penambahan kasus COVID-19, angka kematian juga sangat tinggi.
Dalam 8 hari, ada 10 orang meninggal karena Corona. Artinya, hampir satu hari ada 1 orang meninggal karena COVID-19.
Ia menambahkan, melonjaknya kasus Covid-19 di KBB disebabkan oleh beberapa faktor yakni kemunculan klaster pengajian, perkantoran, dan pernikahan.
Lalu diperparah oleh mobilitas masyarakat pada saat mudik dan libur lebaran beberapa pekan lalu.
“Pergerakan masyarakat setelah lebaran juga jadi penyebab melonjaknya kasus di KBB. Karena KBB ini kan sebetulnya daerah tujuan mudik, tapi tidak menutup kemungkinan banyak juga yang mudik,” kata Agus.
Dia mengakui mobilitas masyarakat saat ini susah ditekan. Namun pihaknya menyebut akan mengoptimalisasi kehadiran Satgas Covid-19 mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat RT.
Dengan adanya Satgas sampai tingkat RT ini penanganan akan dioptimalisasi lagi untuk menekan laju kasus di KBB.
“Tapi tetap disiplin masyarakat sangat menentukan perkembangan kasus ini,” kata Agus.
Kendati demikian, pihaknya mengatakan, objek wisata tetap beroperasi meskipun KBB saat ini berada di zona merah.