Scroll untuk baca artikel
Berita SumutHeadlinePendidikanSumut

Cawir Tarigan : Kita Sudah Siap Melaksanakan PTM dengan Prokes Ketat

×

Cawir Tarigan : Kita Sudah Siap Melaksanakan PTM dengan Prokes Ketat

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Kepala Sekolah SMA Santo Thomas 1 Medan Drs Cawir Tarigan menyampaikan bahwa sekolah St Thomas 1 Jalan S Parman Medan sudah melakukan persiapan-persiapan sejak adanya kebijakan dari pemerintah terkait aturan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

“Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran tatap muka sudah kita siapkan. Baru-baru ini kita juga sudah menggelar kegiatan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua kepada seluruh tenaga pengajar maupun siswa. Hal ini kita lakukan untuk menciptakan herd immunity di lingkungan sekolah,” papar Cawir Tarigan, Rabu (29/9/2021).

Kebijakan pembelajaran tatap muka, lanjut Cawir Tarigan tinggal menunggu keputusan dari kepala daerah, dalam hal ini keputusan Gubernur Sumatera Utara.

“Kebijakan akan menggelar PTM berangkat dari keprihatinan kita bersama dalam menghadapi bencana global, yaitu pandemi Covid-19 yang belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir. Orang tua siswa juga sudah mengeluh dengan pola belajar anaknya digelar secara daring. Karena, hanya dengan tatap muka guru dan murid bisa berinteraksi langsung dengan pola personal touch (sentuhan pribadi) dalam membentuk karakter siswa,” kata Cawir Tarigan.

Baca Juga:   Pedagang Kuliner Diberi Resep Manjakan Wisatawan di Wisata Sawah Paloh Naga

Pembelajaran tatap muka, kata mantan Kepsek SMP Santo Yoseph Pemuda ini menjadi pilihan terbaik berdasarkan hasil evaluasi dan penelitian banyak pihak. Pembelajaran tatap muka sangat berpengaruh terhadap kualitas belajar peserta didik, terlebih dalam hal pendidikan karakter.

Namun demikian, beliau mengingatkan bahwa yang terpenting dari penyelenggaraan pembelajaran tatap muka adalah harus berdasarkan SKB 4 Menteri. Yaitu wajib memenuhi syarat daftar periksa, yang diantaranya mewajibkan ketersediaan sarana prasarana, sanitasi atau toilet sekolah yang bersih dan layak pakai, ada sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir, serta melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di sekolah.

“Simulasi untuk pembelajaran tatap muka juga sudah kita lakukan. Yang pasti, petugas pengawasan di lapangan tetap memegang peranan dalam penerapan protokol kesehatan agar tidak sampai menimbulkan kerumunan,” tandasnya.

Baca Juga:   Kajari Binjai Andri Ridwan Lantik dan Serahterimakan Jabatan Kasi Pidsus