BATU BARA -BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten Batu Bara mengadakan kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) di Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara pad Kamis (4/11). Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Batu Bara, Ratna Dewi Ningsih mengatakan bahwa pemahaman informasi terkait Program JKN-KIS terbaru penting untuk dilakukan.
“Masih banyak yang belum memahami hak dan kewajibannya sebagai Peserta JKN-KIS, sehingga sering terjadi kesalahpahaman prosedur yang berujung pada banyaknya keluhan. Jadi pemahaman yang merata saat ini menjadi upaya yang terus dilakukan BPJS Kesehatan,” ungkap Ratna dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara tersebut.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, Darwinson Tumanggor, mendukung pemberian informasi secara langsung untuk meningkatkan pemahaman kepala sekolah dan para guru sehubungan dengan penyelenggaraan Program JKN-KIS.
“Pemberian informasi seperti ini berguna untuk meningkatkan pemahaman kepala sekolah dan para guru seperti kewajiban mendaftarkan dirinya dan keluarganya sebagai peserta dan harus membayar iuran setiap bulan yang berlaku bagi ASN sebagaimana sudah dijelaskan juga dalam Permendagri Nomor 70 tahun 2020. Kalau hak kita ya mendapatkan kartu JKN-KIS dan mendapat pelayanan sesuai prosedur,” ungkap Darwinson pada kegiatan yang dihadiri kepala sekolah, guru-guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Batu Bara.
Darwinson juga mengapresiasi layanan non tatap muka sebagai inovasi yang telah dilakukan oleh BPJS Kesehatan dalam mempermudah peserta Program JKN-KIS.
“Dalam sosialisasi ini tim BPJS Kesehatan mengenalkanaplikasi Mobile JKN dan mengajak untuk mengunduh aplikasi ini mengingat aplikasi ini sangat bermanfaat bagi peserta diantaranya untuk melihat keaktifan kartu peserta, pindah faskes tingkat pertama, konsultasi dokter, melihat informasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit dan untuk menyampaikan keluhan tanpa harus datang ke kantor BPJS Kesehatan. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi pandemi saat ini dimana sedapat mungkin tidak dilakukan pelayanan tatap muka,” imbuh Darwinson pada kegiatan yang berlangsung sejak 02 November 2021 sampai dengan 04 November 2021 tersebut.
Salah seorang peserta kegiatan, Nurmalina, mengatakan bahwa sosialisasi tersebut membantu pemahamannya sebagai peserta JKN-KIS.
“Sosialisasi ini sangat bermanfaat buat kami peserta BPJS Kesehatan contohnya terkait prosedur pelayanan kesehatan, update data dan juga berapa hitungan iuran kami perbulannya. Selain itu kami juga baru tahu bahwa hampir semua layanan bisa dilakukan lewat aplikasi Mobile JKN tanpa harus ke kantor BPJS Kesehatan. Sangat memudahkan peserta. Semoga bisa berkelanjutan dilaksanakan,” tutur Nurmalina yang berprofesi sebagai guru tersebut. (MS10)