mediasumutku.com | MEDAN – Pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan III-2019 yang mencapai 5,11 persen masih mengalami perlambatan. Tak hanya Sumut, perekonomian nasional juga tengah melambat pada triwulan III ini hanya tumbuh secara akumulatif baru mencapai 5,04 persen.
Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wahyu Ario mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan III-2019 sebesar 5,11 persen menunjukkan kondisi yang lebih lambat dibandingkan capaian triwulan III-2018 sebesar 5,43 persen.
Menurutnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan ekspor Sumut akibat kondisi global yang masih tidak mendukung. Perang dagang Amerika Serikat-China telah memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2019.
“Pertumbuhan ekspor Sumut mengalami perlambatan di tahun 2019 karena produk utama ekspor Sumut yakni pengolahan hasil perkebunan sawit dan karet permintaan atau peminatnya di dunia sedang menurun, sehingga harganya juga menurun. Belum lagi, masalah penolakan impor sawit dari negara-negara Eropa,” ujar Wahyu Ario, Selasa (12/11/2019).
Meski melambat, sebut dia, ada kondisi yang sedikit menggembirakan yaitu pada sumber pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto (investasi) yang masih dapat tumbuh cukup baik. Demikian pula, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih terjaga.
“Apabila dilihat dari sisi permintaannya, pertumbuhan ekonomi Sumut selalu didorong konsumsi rumah tangga yang pangsanya mencapai 56 persen. Angka ini tumbuh cukup tinggi,” tandasnya.