MEDAN-Ketua Dewan Pengurus Daerah Generasi Muda Budhis Indonesia (DPD Gemabudhi) Sumatera Utara Drs. Wong Chun Sen, M.PdB sangat menyayangkan cuitan Roy Suryo soal meme stupa Borobudur yang diedit mirip wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Gara-gara meme ini, Roy Suryo dihujat netizen karena unggahannya dinilai melecehkan umat Buddha. Belakangan, setelah netizen ramai memberikan komentar, Roy Suryo menghapus postingannya. Roy Suryo mengatakan dirinya menghapus postingannya itu sebagai bentuk pertanggungjawaban,” kata Wong Chun Sen.
Tak cukup hanya meminta maaf kepada umat Buddha, kata Wong Chun Sen yang juga Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Kota Medan. Yang terpenting adalah bagaimana ke depan kejadian serupa jangan terulang lagi.
“Karena postingannya itu telah menimbulkan kegaduhan, Roy Suryo juga menyampaikan bahwa dirinya bukanlah orang pertama yang mengunggah meme tersebut. Apa pun itu alasannya, seharusnya sebagai seorang kaum intelektual dan diakui sebagai pakar telematika, ketika menerima cuitan seperti itu ada baiknya disaring dulu, dipastikan sumbernya dari mana. Jika dianggap akan menimbulkan kegaduhan, hapus saja. Akan tetapi jika dianggap bisa bermanfaat silahkan sharing,” paparnya.
Lebih lanjut Wong Chun Sen menyampaikan, di era teknologi yang semakin maju seperti sekarang, kalau kita tidak bisa mengendalikan jari tangan, pikiran dan hati kita, dengan mudah kita akan dimanfaatkan oleh orang lain.
“Itu sebabnya, kita harus bijak dalam bermedia sosial. Ada etika yang harus kita ikuti. Sebelum membagikan postingan (sharing) ke orang lain, ada baiknya disaring dulu, diamati dulu dan dipertimbangkan masak-masak apakah konten itu akan menimbulkan permasalahan atau tidak. Kalau sudah bermasalah, maka yang ada adalah pusing kepala dan kita harus berhadapan dengan hukum,” tegasnya.