Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Pengakuan Warga Asahan Menyambung Hidup Cuci Darah Terbantu Program JKN KIS

×

Pengakuan Warga Asahan Menyambung Hidup Cuci Darah Terbantu Program JKN KIS

Sebarkan artikel ini

Asahan – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah membantu banyak pasien gagal ginjal yang harus memperoleh layanan cuci darah atau hemodialisis demi bertahan hidup. Salah satu peserta JKN tersebut adalah Sariadi (43). Ditemui tim Jamkesnews saat menjalani proses cuci darah di Rumah Sakit Setio Husodo pada Jumat (11/11) kali, Sariadi pun berbagi pengalamannya saat memanfaatkan kepesertaan JKN miliknya tersebut.

Sebelum didiagnosis menderita gagal ginjal, Sariadi mengalami gejala yang awalnya ia kira hipertensi. Gejala awal yang ia alami antara lain sakit kepala sebelah kiri dan muntah. Selama sakit tersebut Sariadi mengaku hanya meminum obat tanpa resep dokter. Sariadi lantas memeriksakan diri ke FKTP terdaftar.

Baca Juga:   Peserta JKN KIS Tetap Dilayani Selama Libur Lebaran

Sariadi mengaku pada awalnya ia sempat menolak kenyataan bahwa ia mengidap gagal ginjal. Sariadi bahkan sempat meminta pendapat dari dokter lain sebelum akhirnya memilih rutin menjalani cuci darah. Namun karena keadaannya yang kian memburuk, Sariadi memutuskan untuk rutin menjalani proses cuci darah.

“Bulan Oktober tahun lalu (2021-red), saya periksa ke dokter karena sudah tidak tahan. Waktu itu tensi saya 190 dan langsung dibawa ke rumah sakit dan dirujuk ke spesialis. Setelah menjalani tes, kata dokter saya mengalami gagal ginjal stadium IV. Pastinya saya kaget. Tapi saya tidak langsung percaya, jadi saya sempat juga memeriksakan ke dokter lain. Ternyata hasilnya sama. Akhirnya saya mulai cuci darah. Sudah sekitar dua bulan sepuluh hari sekarang, karena sebelumnya sering keluar masuk rumah sakit,” ungkap warga Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan tersebut.

Baca Juga:   Wong Chun Sen Terima Kunjungan Cucu Guru Patimpus, Sidarta Sembiring Palawi Ceritakan Sejarah Kota Medan

Lelaki yang bekerja sebagai petugas keamanan di perusahaan perkebunan tersebut beryukur atas pelayanan kesehatan yang didapatnya. Sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas dua, ia merasa tidak dipersulit mengakses pelayanan di fasilitas kesehatan. Sariadi juga tidak merasakan keluhan apapun selama mendapatkan pelayanan dengan memanfaatkan Program JKN.

“Mulai dari pemeriksaan sampai tiap dua minggu sekali cuci darah disini, alhamdulillah saya mendapat pelayanan yang bagus. Prosesnya cepat, fasilitas dan pelayanan petugas kesehatan di sini juga sangat mendukung kesembuhan pasien. Intinya selama ini saya tidak ada keluhan dengan Program JKN ini,” ujar Sariadi. (MS10)