Medan, Mediasumutku.com– Munir Said Thalib, aktivisis hak azasi manusia (HAM) Indonesia tewas karena diracun saat berada dalam Garuda Indonesia dalam penerbangan dari Indonesia menuju Belanda, 7 September 2004. Namun sampai sekarang, kasus kematian Munir tak kunjung dituntaskan oleh aparat hukum di Indonesia.
Karena itu tidak heran kalau Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) selalu memeringati hari kematian Munir sebagai upaya pengingatkan pemerintah Indonesia agar menuntaskan kasus tersebut.
Hal ini juga dilakukan Kontras Cabang Medan yang melakukan aksi di Tugu Titik Nol Kota Medan, Sabtu (7/9/201).
Amin Multazam Lubis selaku Kordinator KontraS Sumut dalam aksi itu menyampaikan dua harapan Kontras yakni agar negara harus terus menuntaskan kasus pembunuhan Munir.
Kata dia, seharusnya seluruh bukti yang telah ada dikembangkan menjadi satu bukti baru untuk kemudian diusut dan dimajukan ke pengadilan.
Ia lalu mengungkapkan hasil dokumen TPF (Tim Pencari Fakta) Kasus Munir yang menegaskan ada keterlibatan aparat negara dalam kasus pembunuhan Munir.
Namun ia heran mengapa sampai saat ini negara belum berani mengungkapkan siapa dalang pembunuhan Munir secara sah dan menyakinkan melalui keputusan pengadilan.
Yang kedua, ujar Amin Multazam Lubis, aksi peringatan kematian Munir digelar sebagai upaya Kontras untuk mendorong masyarakat sipil, khususnya warga kota Medan, untuk terus merawat ingatan atas peristiwa pembunuhan Munir.
“Masyarakat kota Medan harus tahu bawah sampai sekarang keadilan atas pembunuhan Munir sampai hari ini belum juga ditegakkan. Negara masih berhutang di atas nyawa Munir. Pembangunan demokarasi kita masih ada dalam bayang-bayang ketidakadilan dan pelanggaran HAM. Dua poin ini yang menjadi target kami dalam setiap aksi memeringati kematian aktifis Munir,” tegas Amin Multazam Lubis.(MS1/cr1)