mediasumutku.com | JAKARTA – Transaksi perdagangan terakhir 2019, 30 Desember lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,47% ke level 6.299,539. Sempat mencapai titik tertinggi di level 6.336,920, namun akhirnya IHSG harus ditutup di zona merah.
Dengan demikian, sejak awal tahun (1/1/2019) atawa year-to-date, IHSG hanya naik tipis 1,70%.
Prospek IHSG pada perdagangan perdana tahun 2020 hari ini? Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu memproyeksikan IHSG akan menguat terbatas.
Adapun sentimen yang akan menggerakkan IHSG pada perdagangan hari ini adalah pengumuman inflasi per Desember 2019. Konsensus menyebut inflasi naik 0,49% secara bulanan dan naik 2,9% secara tahunan dibandingkan periode sebelumnya.
“Sementara dari sisi sektoral kami menilai belum ada sektor yang bisa mengangkat signifikan IHSG mengingat hari perdagangan juga hanya dua hari, yakni hanya Kamis dan Jumat,” ujar Dessy.
Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai IHSG akan melemah pada perdagangan Kamis. Sebab, koreksi wajar masih akan melanda IHSG untuk beberapa hari ke depan.
Namun, IHSG akan cukup mendapat guyuran katalis positif pada perdagangan besok, mulai dari January effect hingga penandatangan kesepakatan Amerika Serikat dengan China.
Kesepakatan dagang antara Beijing dengan Washington semakin menemui titik terang. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kesepakatan fase pertama tersebut akan dilakukan pada pertengahan Januari 2020, tepatnya pada 15 Januari.
Herditya memprediksi IHSG akan cenderung terkoreksi dengan rentang 6.260 – 6.330. Sementara Dessy memproyeksikan IHSG akan menguat tipis dalam rentang 6.280-6.320.