Mediasumutku.com | Asahan – Tanggal 13 Juli 2020 besok dalam kalender pendidikan merupakan masa tahun ajaran baru 2020/2021. Dalam kondisi pandemi yang masih berkepanjangan ini, sayangnya banyak siswa yang tak bisa masuk sekolah karena pemerintah membolehkan aktivitas belajar mengajar di sekolah hanya boleh dilakukan di zona hijau.
Hal tersebut, tentu saja membuat belajar dari rumah menjadi solusi terbaik bagi para siswa. Di sisi lain, ada pula kekhawatiran dan keluh kesah dari para siswa yang masih menjalani pembelajaran jarak jauh .
Salah satu siswa SMP Negeri di Kisaran, Kabupaten Asahan, Siska (14) mengaku punya kekhawatiran saat memulai tahun ajaran baru dengan belajar dari rumah. Dia takut tidak mengerti materi pelajaran karena karena pembelajaran dilakukan secara daring.
“Ada sih. Soalnya kan ini nanti kan kelas 9 ya. Jadi kan mulai materi baru. Jadi takutnya kurang ngerti aja gitu gara-gara nggak dijelasin sama guru,” kata Siska.
Siska merasa ada perbedaan intensitas belajar saat di sekolah dan di rumah. Ketika belajar daring. Siska menyebut kadang ada guru yang jarang memberi tugas.
“Kalau pas lagi dikasih tugas sama guru, itu kan guru jadi lebih ngejelasinnya sedikit. Jadinya kadang suka keteteran sendiri. Terus jadinya harus cari-cari di Google lagi. Terus kadang gurunya..kan setiap 1 minggu dikasih soal itu kira-kira ada beberapa soal gitu. Nah tapi sekarang gurunya itu 3 minggu nggak ngaasih soal. Jadi kadang kayak dibiarin aja gitu muridnya di rumah nggak dikasih tugas,” ucapnya.
Ada pula cerita dari Rizky (17), siswa kelas XI di salah satu SMA swasta di Kisaran Timur. Masalah teknologi terkadang jadi hambatan saat belajar dari rumah.
“Kalau saya sih nggak tahu kenapa tapi memang lebih susah belajar dari rumah. Salah satu yang paling susah itu adalah pembagian informasi dan materi. Kadang-kadang ada guru-guru yang nggak jago teknologi gitu, kesusahan ngasih materinya dan pakai itu… kalau di sekeolah saya kita pakai google meet untuk pertemuan kelasnya. Banyak guru yang nggak ngerti bagaiamana cara presentasi di situ, bagaimana cara share file di situ,” kata Rizky.
Siswa lain bernama Khairunisa (17) merasa khawatir tak memahami materi yang diajarkan saat belajar dari rumah. Apalagi, kini dia duduk di bangku kelas XII.
” Apalagi kan naik kelas 12 nih ya. Terus pasti bakalan banyak try out. Yang pasti dari online kita juga gak ngerti. Harus dari guru yang nerangin. Kalau kondisinya kek gini, kita jadi rindu ingn sekolah jumpa teman teman,” ungkapnya polos.
Tak dipungkiri, para siswa juga merindukan suasana sekolah yang tentu saja tidak bisa ditemukan di rumah. Mereka juga kangen dengan teman-teman yang biasanya bisa ditemui setiap hari. (MS10)