mediasumutku.com| MEDAN– Bank Indonesia mencatat tahun 2020 Sumatera Utara mengalami inflasi 1,96 persen (yoy), turun dari tahun sebelumnya yaitu, 2,33 persen (yoy) dan dibawah rata – rata tiga tahun terakhir yang inflasi 2,25 persen (yoy).
Deputy Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut Andiwiana Septonarwanto mengatakan secara spasial, penurunan inflasi terjadi di Sibolga dan Kota Medan, masing-masing 2,42 persen (yoy) dan 1,76 persen (yoy).
“Penurunan inflasi bersumber dari deflasi tarif angkutan umum terutama angkutan udara seiring mobilitas masyarakat yang terbatas akibat pandemi. Meski demikian, tekanan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau meningkat terutama berasal dari cabai merah yang memberikan andil inflasi 0,45 persen (yoy),” katanya, Sabtu (9/1/2021).
Hal ini dipicu oleh terbatasnya produksi akibat cuaca yang kurang mendukung di sentra produksi menyusul fenomena La Nina yang terjadi di akhir tahun. Ke depan, inflasi tahun 2021 diperkirakan meningkat dan berada di dalam kisaran sasaran inflasi nasional yang sebesar 3±1% (yoy).
“Kenaikan tekanan inflasi diperkirakan didorong oleh aktivitas konsumsi masyarakat yang mulai pulih sejalan dengan perbaikan kondisi pandemi serta kenaikan cukai rokok oleh pemerintah,” pungkasnya. (MS11)