mediasumutku.com | ASAHAN – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Asahan (UNA) menggelar olimpiade Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tingkat SMA sederajat Se-Sumatera Pantai Timur pada Selasa (15/12/2020).
Sebanyak 86 orang peserta SMA sederajat dari kabupaten Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu, hingga Simalungun serta Medan mengikuti olimpiade sains untuk tiga mata pelajaran dengan tema “Siap Berkompetisi Dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan di Era New Normal”.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Pengurus Yayasan UNA Drs. Mapilindo, M.Pd yang diwakili Wakil Sekretaris Yayasan Ir. Lokot Ridwan Batubara, M.Si, Pj. Rektor UNA Prof. Dr. Tri Harsono, M.Si yang diwakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Ansoruddin Harahap, M.P dan jajaran UNA.
Pj. Rektor UNA Prof. Dr. Tri Harsono, melalui Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Ansoruddin Harahap, mengatakan, sumber daya manusia yang menguasai sains dan mampu bersaing, merupakan modal dan investasi pembangunan bangsa di masa yang akan datang.
“Melalui hasil olimpiade sains ini, dapat menjadi bahan evaluasi untuk memacu diri dan sebagai motivasi bagi seluruh sekolah untuk meningkatkan inovasi pembelajaran secara khusus dalam mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,” kata Ansoruddin.
Tujuannya, kata dia, untuk menciptakan para pelajar yang berdaya saing di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional di waktu yang akan datang.
Ketua Pengurus Yayasan UNA Drs. Mapilindo, melalui Wakil Sekretaris Yayasan Ir. Lokot Ridwan Batubara, berharap, para peserta olimpiade sain menjadikan ajang ini tidak hanya tempat untuk berkompetisi.
Namun, juga sebagai wadah bersilaturahmi antar sesama pelajar. Karena dengan berbagi ilmu maka pengetahuan kita akan semakin bertambah.
“Hari ini berkumpul para pelajar dari berbagai daerah, mari kita jalin komunikasi yang baik antar peserta. Berbagi ide dan informasi dapat menguntungkan satu sama lainnya”, katanya.
Dekan FKIP UNA Dr. Ely Ezir, M.S dalam sambutannya mengatakan, olimpiade ini sudah yang keempat kalinya digelar setiap tahunnya.
Dihadapan guru pembimbing dan para pelajar yang hadir jadi peserta, Ely Ezir ingin menyampaikan bahwa pembelajaran yang merdeka harus mendorong guru yang mampu berinovasi, berkarakter dan kreatif.
“Meskipun di tengah pandemi olimpiade matematika, Bahasa indonesia dan bahasa inggris tetap dilakukan seperti biasanya namun tetap mematuhi protokol kesehatan 3M seperti mencuci tangan pakai sabun atau handsanitizer, memakai masker dan menjaga jarak,” pungkasnya. (MS10)