mediasumutku.com | JAKARTA – Pada tahun 2019, harga emas menjadi instrumen investasi yang bergerak paling fantastis. Di saat instrumen investasi lainnya tumbuh hanya single digit, emas global spot berhasil naik 18% sepanjang tahun 2019.
Diperkirakan awal tahun depan kenaikan harga emas masih akan berlanjut, namun tidak akan sekuat 2019 yang mampu menyentuh double digit.
Analis PT Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengungkapkan, sepanjang 2019 harga emas spot bergerak di rentang US$ 1.266 per ons troi hingga US$ 1.557 per ons troi.
“Tahun 2019 adalah tahun yang indah buat emas spot yang berhasil tumbuh 18% year on year (yoy),” ungkap Suluh.
Suluh menjelaskan, faktor utama penguatan emas spot datang dari sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berkepanjangan.
Investasi emas batangan pada tahun 2019 paling diuntungkan dengan asumsi pemilik emas batangan sudah mengoleksi dari tahun 2017 hingga 2018. Apalagi, harga emas batangan sempat menyentuh level buy back tertinggi di level Rp 705.000 per gram.
Suluh juga menegaskan untuk membeli emas batangan sepanjang 2019 jadi paling mahal di September dan Desember 2019.
Pada tahun 2020, Suluh optimistis kemilau emas masih akan bersinar dan mampu menyentuh level psikologis US$ 1.600 per ons troi.
Adapun sentimen penopang penguatan di tahun depan masih sejalan dengan sentimen 2019 yakni perkembangan perang dagang, ditambah prospek pergerakan dollar AS terkait sentimen pemilihan umum (pemilu) AS.
Ia merekomendasikan investor bisa menahan emas sepanjang kuartal I-2020, untuk selanjutnya beli di kuartal II hingga kuartal III 2020 ketika harga berada di bawah level US$ 1.500 per ons troi.
“Untuk emas batangan patokan emas Antam masih prospek dan bisa naik kembali, tapi tidak akan sampai ke atas Rp 800.000 per gram,” tandasnya.