mediasumutku.com | JAKARTA – Di akhir tahun 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar di awal perdagangan Senin (30/12). Melansir RTI pukul 09.13 WIB, indeks terkoreksi 0,06% ke level 6.327,071.
Tercatat 120 saham turun, 146 saham naik, dan 127 saham stagnan. Total volume 772 juta saham dengan nilai transaksi capai Rp 429 miliar.
Lima dari 10 indeks sektoral membebani langkah IHSG. Sektor aneka industri paling dalam penurunannya 0,29%. Sementara, sektor agrikultur memimpin penguatan 0,48%.
Selain itu, aksi jual investor asing turut jadi pemberat IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 13,534 miliar dan Rp 14.492 miliar keseluruhan market.
Memasuki tahun 2020 yang menjadi perhatian pasar adalah keputusan pemerintah berkenaan dengan kanaikan sejumlah tarif mulai dari cukai rokok, iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tarif listrik dan tarif tol.
Huawei akan memboikot semua perusahaan Amerika sebagai reaksi atas tindakan yang diambil oleh pemerintah Trump. Ini merupakan pukulan berat bagi perusahaan seperti Intel, AMD, Qualcomm atau Neophotonics, yang omsetnya sangat tergantung pada Huawei.
Ini juga menjadi rencana cadangan dari perusahaan Cina untuk mengantisipasi ketegangan dagang berlanjut. Boikot perusahaan AS sebagai pemasok ke China direncanakan akan dilakukan selama beberapa tahun.
“Kendati terbatasnya katalis positif bagi pasar, sejalan dengan berkurangan aktifitas pemodal dalam berinvestasi, namun peluang IHSG untuk menguat terutama dalam pekan ini masih cukup terbuka,” prediksi analis PT Valbury Sekuritas Indonesia Suryo N dalam market summary.