Scroll untuk baca artikel
HeadlineKesehatan

Jelang Imlek, Pemerintah China Sebut Virus Korona Bisa Menular Antarmanusia

×

Jelang Imlek, Pemerintah China Sebut Virus Korona Bisa Menular Antarmanusia

Sebarkan artikel ini

mediasumutku | China : Pemerintah China memastikan virus korona yang sejauh ini menjangkiti lebih dari 200 orang di empat negara dapat tertular dari manusia ke manusia. Kepastian ini muncul di tengah persiapan antisipasi di bandara-bandara seluruh dunia untuk memasang alat pengukur suhu badan ketika ratusan juta warga China melakukan perjalanan di dalam dan luar negeri untuk libur Imlek.

Mengutip dari BBC News Indonesia, Selasa (21/1/2020), sedikitnya 14 petugas medis di China yang merawat para pasien virus korona dipastikan tertular. Tiga orang meninggal. Sementara di Jepang, Thailand, dan Korea Selatan melaporkan adanya kasus orang yang tertular.

Komisi Kesehatan Nasional China memastikan mereka akan meningkatkan pengawasan selama liburan Imlek. Jumlah orang yang tertular virus misterius di China meningkat tiga kali lipat dengan penyebaran virus ke kota-kota besar lain, termasuk Beijing, Shangai, dan Shenzen.

Baca Juga:   Gubsu Tonton Film Dokumenter Drama Sisingamangaraja XII, Sejarah Akan Jadi Motivasi Bagi Anak Bangsa

Para petugas kesehatan memastikan virus yang terjadi di Wuhan pada Desember 2019 sebagai virus korona. Mereka mengatakan wabah ini adalah penyakit pernapasan menular, tetapi sebagian besar faktanya masih misterius.

Wabah ini diduga berasal dari pasar, namun para pejabat dan ilmuwan masih belum dapat memastikan bagaimana virus korona menyebar.

BACA JUGA : Cuci Tangan Pakai Kobokan Tidak Ampuh Bersihkan Kotoran

Virus yang terjadi ini mengingatkan orang pada virus Sars –yang juga berasal dari virus korona– yang menewaskan 774 orang pada awal 2000 di puluhan negara, sebagian besar di Asia.

Di tengah ini semua, Pemerintah China tetap meyakinkan masyarakat bahwa virus korona masih dapat dicegah dan dikendalikan.

Baca Juga:   Rayakan Imlek Bersama, Pererat Tali Persaudaraan dan Persahabatan

Para pakar di Inggris mengatakan kepada BBC, jumlah orang yang tertular bisa jauh lebih besar dari data resmi dan dapat mencapai sekira 1.700.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lonjakan kasus baru virus ini disebabkan meningkatnya pencarian dan pengujian.

Apa yang Terbaru?

Pihak berwenang di Kota Wuhan mengatakan sebanyak 136 kasus baru telah dikonfirmasi sepanjang akhir pekan. Pada periode tersebut, orang ketiga telah meninggal dunia akibat virus itu.

Hingga Minggu 19 Januari 2020, para pejabat setempat mengatakan sebanyak 170 orang di Wuhan masih menjalani perawatan di rumah sakit, termasuk sembilan di antaranya yang mengalami kondisi kritis.

Pejabat kesehatan di Distrik Daxing, Beijing, menyebut dua orang yang telah bepergian ke Wuhan kini dirawat atas pneumonia terkait virus itu.

Baca Juga:   Kyai Akhmad Khambali Sesalkan Terjadinya Pembakaran Bendera PDI Perjuangan

Di Shenzhen, sejumlah pejabat mengatakan seorang pria berusia 66 tahun menunjukkan gejala-gejala mengidap virus itu menyusul perjalanan mengunjungi kerabat di Wuhan.

Pihak berwenang China meyakinkan masyarakat bahwa virus korona yang telah menyebar ke luar negara itu masih dapat dicegah dan dikendalikan.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional di tengah keresahan masyarakat akan penyebaran virus menjelang libur Imlek mulai pekan depan.

Namun, Komisi Kesehatan Nasional juga memperingatkan bahwa diperlukan monitoring ketat sebab sejauh ini belum diketahui secara pasti sumber, transmisi, dan metode mutasi virus baru tersebut.

Dalam pernyataan resmi pertama sejak terjadi wabah, Komisi Kesehatan Nasional berjanji meningkatkan pemantauan selama perayaan Tahun Baru China atau Imlek