MEDAN-Dosen Institut Kesehatan helvetia (IKH) Medan melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMK An-Naas Jalan Cut Nyak Dhien, Tanah Tinggi, Binjai .
Kegiatan Penngabdian masyarakat yang dilakukan merupakan salah satu bentuk dari Tri Dharma Perguruan tinggi Dosen yang bemanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat untuk meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Dismenore/nyeri haid di Di SMK AN-NAAS jalan Cut Nyak Dhien, No 148 Tanah Tinggi, Binjai.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh Bidan Indah Dewi Sari., SST., M.Kes selaku ketua dan Bd. Utary Dwi Listiarini, SST., M.Kes., selaku anggota dari Program Studi Profesi Kebidanan dan beberapa orang mahasiswa dari Prodi S1 Kebidanan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa penyuluhan kesehatan dengan Tema “ Latihan Senam Dismenore untuk mengurangi Nyeri Haid Pada Remaja Putri”.
Peserta yang hadir merupakan siswi remaja putri SMK An-Naas Binjai berjumlah kurang lebih 37 orang. Pembukaan dilakukan oleh Kepala sekolah di SMK AN-NAAS Binjai, Hadi Wijaya S.Pd.
Para remaja putri mengikuti kegiatan ini sangat berantusias dalam mendengarkan dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan respon yang baik selama kegiatan berlangsung.
Pertanyaan yang diajukan misalnya, tentang tanda dan gejala nyeri haid, faktor penyebab nyeri haid, faktor resiko nyeri haid, sampai tata pelaksanaan nyeri haid dengan melakukan senam dismenore. Sebahagian dari mereka mengatakan apabila mengalami dismenore/nyeri haid sebagian remaja putri tidak bisa masuk sekolah untuk mengikuti pembelajaran karena nyeri haid yang tidak bisa diatasi dan susahnya mendapatkan obat dengan segera untuk mengurangi nyeri haidnya
Pemberian pendidikan kesehatan yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik kedepannya bagi Kesehatan Reproduksi Remaja Putri . Pentingnya mengikuti edukasi ini berdasarkan angka kejadian nyeri haid di Indonesia yaitu 54,89%, setengah dari wanita di Indonesia mengalami Dismenore/Nyeri Haid, dari berbagai gangguan yang terjadi pada perempuan saat menstruasi disisi lain harus beraktifitas sama seperti perempuan yang tidak sedang mengalami menstruasi.
Bidan Indah Dewi Sari mengatakan, nyeri haid jika tidak segera diatasi akan mempengaruhi mental dan fisik individu sehingga segera mengambil tindakan. Masih banyak perempuan yang menganggap nyeri haid sebagai hal biasa, mereka beranggapan 1-2 hari sakitnya akan hilang apabila tidak segera diatasi.
Padahal nyeri haid hebat bisa menjadi tanda gejala Endometriosis yang bisa mengakibatkan sulitnya memiliki keturunan. Upaya dalam menangani nyeri haid (dismenorea) dapat dilakukan secara nonfarmakologis salah satunya adalah melakukan Senam Dismenor/ Nyeri Haid, yaitu dengan melakukan Beberapa aktivitas fisik untuk mengurangi nyeri haid.
Saat melakukan senam, tubuh akan menghasilkan endorphin, hormon endorphin yang semakin tinggi akan menurunkan atau meringankan nyeri yang dirasakan seseorang sehingga seseorang menjadi lebih nyaman, gembira, dan melancarkan pengiriman oksigen ke otot.
Setelah itu saya mempraktekan Senam Dismenore dimulai dari Gerakan Pemanasan , Gerakan Inti, sampai Gerakan pendinginan yang diikuti beberapa siswa remaja putri untuk melakukan senam dismenore di depan kelas. Dan mereka sangat senang karena Gerakan senam mudah di lakukan.
Kepala Sekolah SMK An-Naas, Binjai, Hadi Wijaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh dosen Institut Kesehatan Helvetia yang telah bersedia datang untuk memberikan edukasi kepada siswi remaja putri untuk mengukuti kegiatan pengabdian masyarakat. (***)