mediasumutku.com | PADANGSIDIMPUAN – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis mengajak seluruh Dekranasda Kabupaten/Kota se-Sumut untuk terus membantu dan mendorong para pengrajin di daerah agar bangkit kembali di masa pandemi Covid-19. Antara lain dengan membeli dan menggunakan kain tenun daerah sebagai baju dinas.
Hal tersebut disampaikan Nawal Lubis saat meninjau Rumah Tenun Madira yang menjual Ulos, Tenun dan Sauvenir Khas Tabagsel di Jalan Imam Bonjol Padangsidimpuan, Jumat (18/6). Hadir dalam kunjungan tersebut, Istri Wakil Walikota Padangsidimpuan Linda Lovinasari Hutasuhut, Istri Sekretaris Daerah Padangsidimpuan Masroni Ritonga, serta pengurus Dekranasda Sumut dan Padangsidimpuan.
“Bisa juga Dekranasda membeli hasil kerajinan Ulos dan Tenun yang kemudian diolah menjadi pakaian, yang nantinya digunakan sebagai busana kerja, seperti penggunaan batik setiap minggunya di Pemko Padangsidimpuan,” ucap Nawal Lubis.
Menurut Nawal, bantuan juga dapat dilakukan dengan memberikan edukasi, pendampingan, serta ide kreatif kepada para pengrajin dan pengusaha. Juga membantu memasarkan produk kerajinan yang dihasilkan agar laku di pasaran domestik hingga mancanegara.
Untuk menghindari adanya pelanggaran administrasi dan birokrasi dalam pembelian hasil kerajinan ini, sebelumnya Dekranasda Padangsidimpuan diminta untuk berkomunikasi dengan Walikota, dalam hal menerbitkan Peraturan Walikota (Perwal) tentang penggunaan busana kerja pegawai dari bahan tenun dan ulos daerah.
“Saya tidak menyangka juga ternyata kain tenun khas Tabagsel ini bagus-bagus juga, desainya dan juga motif-motifnya sangat beragam dan menarik. Ternyata kain dari Sumut sangat banyak yang bagus-bagus, sangat layak untuk dijual baik di dalam negeri maupun hingga ke luar negeri,” katanya.
Nawal juga mengajak Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Sumut, untuk sama-sama menggalakkan kegiatan UMKM yang ada di daerah, agar roda perekonomian pelaku usaha kecil bisa bangkit kembali. “Nanti kan kita ada buat pameran di bulan Oktober, kain ini, akan saya bawa untuk pameran, karena selain bagus, motif kain tenun Tabagsel ini juga menarik,” katanya.
Menanggapi ajakan Ketua Deknanasda Sumut tersebut, Istri Wakil Walikota Padangsidimpuan Linda Lovinasari Hutasuhut mengatakan, Dekranasda Padangsidimpuan melalui Pemerintah Kota (Pemko) saat ini tengah menggodok Perwal penggunaan busana kerja dengan bahan kain kerajinan daerah.
“Baik Bu, kita akan segera melaksanakan. Ini masih kita godok mengenai Perwal ini, yang nantinya kita akan menggunakan kain tenun dan ulos sebagai baju dinas kerja di Padangsidimpuan,” katanya.
Pemilik Rumah Tenun Madira Diana Siregar yang dimintai keterangan menyatakan, bahwa usaha yang dirintisnya ini sudah berjalan selama 11 tahun. Untuk pemasaran, saat ini hasil kain tenun dan ulos serta souvenir yang diperoleh dari pengerajin di Sipirok, telah di pasaran hingga ke negeri jiran Malaysia.
“Masih sampai negara Malaysia, dan kita berupaya untuk sampai ke mancanegara lainnya, yang Insya Allah, kita akan memasarkan secara online, agar dapat terjangkau lebih luas,” katanya.
Selain Rumah Tenun Madira, dalam kunjungan kerja di Padangsidimpuan kali ini, Nawal Lubis beserta rombongan juga mengunjungi Rumah Industri Tenun dan Ulos Singengu Textil Aek Bayur di Jalan H Dahlan Siregar Padangsidimpuan. Di sini, Nawal melihat langsung pengrajin menenun kain. Bahkan, Nawal juga sempat mencoba menggunakan alat tenun tradisional tersebut.