Scroll untuk baca artikel
Hiburan

Pantai Sejarah Perupuk di Batubara, Saksi Pertahanan Jepang Masa Perang Dunia

×

Pantai Sejarah Perupuk di Batubara, Saksi Pertahanan Jepang Masa Perang Dunia

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | BATUBARA-Pantai Sejarah yang terletak di Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara kini semakin elok dan berbenah. Hal itu tak lepas karena dukungan yang diberikan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian warga.

Pantai Sejarah merupakan kawasan destinasi di alam terbuka yang menghadirkan empat objek wisata menarik yaitu? Pantai Perupuk, destinasi Kampung Jepang, arena rekreasi dan pusat konservasi tanaman tepi laut yang semuanya dapat dijumpai di jalur timur Kabupaten Batubara.

Pada masa perang dunia ke II, keunggulan pantai ini bahkan sudah terbaca oleh tentara Nippon ketika melakukan ekspansi ke Indonesia tepatnya di kawasan Pulau Sumatera, Batubara. Pada masanya, mereka membangun area pertahanan khusus yang sekarang disebut Bunker Jepang.

Baca Juga:   Kadisdik Ilyas : Batu Bara Dapat Pendampingan dari Kemendikbud Untuk Program Guru Penggerak

Sekutu kemudian dapat mencium benteng pertahanan Jepang di kawasan pantai ini lalu menghancurkannya. Kini beberapa peninggalannya masih terlihat dan membekas di kawasan pantai sejarah ni.

Seiring waktu, lokasi ini kian ramai didatangi wisatawan. Pemerintah Kabupaten Batubara berencana akan mengembangkan kawasan wisata pantai ini.

Menanggapi hal tersebut, politisi dari Partai Golkar Ismar Khomri mendukung langkah Pemkab sekaligus memberikan himbauan akan aspek lingkungan sekitar terkait dampak yang akan ditimbulkan dari bentuk aktivitas atau kegiatan di kawasan Pantai Sejarah itu.

Menurut Ismar Khomri, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan Pemkab Batu Bara dalam pembangunannya, yakni aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Terhadap ketiga aspek ini, pemerintah harus membuat studi atau kajian agar pembangunan di kawasan Pantai Sejarah tidak menimbulkan permasalahan.

Baca Juga:   Nawal Lubis Lantik PD GPMB Kabupaten Pertama

“Pembangunan dan lingkungan sudah selayaknya berjalan beriringan dan harmonis. Maka diperlukan studi atau kajian yang tepat mengenai efek atau dampak yang timbul akibat pembangunan itu,” ujar Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Batu Bara itu.

Menurutnya, salah satu studi atau kajian yang penting dilakukan adalah studi lingkungan. Sebagaimana diketahui, kawasan Pantai Sejarah di Desa Perupuk sebagian wilayahnya diklaim sebagai hutan mangrove (bakau). Selain mencegah erosi dan abrasi pantai, manfaat hutan mangrove juga sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa. (MS-10)