mediasumutku.com | MEDAN : Memasuki era digital seperti sekarang ini, dimana hampir semua aktivitas kita sudah melibatkan sentuhan teknologi. Beberapa kota saat ini berlomba-lomba untuk membangun kotanya menjadi kota yang akrab dengan teknologi (sebutan sebagai smart city). Dimana segala sesuatunya sudah terkoneksi dengan internet.
Dalam sebuah diskusi dengan anak muda Medan, Bobby Nasution mengatakan bahwa kelompok pertama yang memahami dunia digital dan sangat akrab dengan teknologi ini adalah anak muda (generasi milenial).
BACA JUGA : Bobby Nasution : Kemajemukan di Medan Jadi Kekuatan Kita
Selain sangat akrab dengan teknologi, anak muda juga memiliki peran yang sangat penting dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Anak muda sangat paham dunia digital. Saat ini dan era setelah pandemi banyak kegiatan dilakukan secara daring. Di sinilah anak muda harus mengambil peran tersebut dengan keahliannya di dunia digital,” kata Bobby Nasution.
Untuk memulainya, kata Bobby anak muda bisa mencoba dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Karena, UMKM merupakan kunci keberhasilan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Menurutnya, krisis yang menimpa perekenomian Indonesia di awal tahun 2020 ini berbeda dengan tahun 1998. Di tahun 1998, UMKM tidak terkena imbas sedangkan di tahun 2020 ini sektor UMKM terkena cukup dalam.
“UMKM menjadi kunci keberhasilan dalam pemulihan ekonomi kita. Dengan adanya pola normal baru dimana hampir semua transaksi dilakukan secara digital, saya berharap anak muda mau bergerak dan mengambil langkah untuk menjadi pengusaha karena di momen ini lah anak muda bisa menuangkan ide-ide kreatifnya dalam bentuk produksi, bisa dalam bentuk barang maupun jasa,” katanya.
Lulusan Master Agribisnis Institute Pertanian Bogor (IPB) ini mengaku siap membantu anak-anak muda yang ingin menjadi pengusaha dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan juga akses permodalan.
“Yang tidak kalah penting bagi anak muda yang mau membuka usaha adalah perijinan. Oleh karena itu, kami sepakat jika nanti diberi amanah memimpin Kota Medan, maka perijinan usaha harus dipermudah,” tandasnya.
Ketua Persaudaraan Jawa Batak Tionghoa (Pejabat) Medan Rion Aritonang, SH, Senin (19/10/2020) mengatakan keberadaan anak muda atau generasi muda dalam perjalanan sebuah pemerintahan jangan lagi dipandang sebelah mata.
“Keberadaan generasi muda harus diperhitungkan dan mereka harus dilibatkan secara langsung dalam memberi kontribusi perubahan serta kemajuan Kota Medan ke depan,” kata Rion Aritonang.
Anak muda Medan pun sebenarnya, kata Rion sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah. Antara lain dengan menyediakan tempat dan ruang bagi generasi muda dalam mengembangkan potensi mereka.
“Misalnya, arena bermain futsal atau olahraga lainnya. Menyediakan tempat-tempat khusus bagi anak muda untuk memulai usaha mereka dan mendukungnya dalam mengembangkan usahanya,” tandas Rion Aritonang.
BACA JUGA : Komunitas Tionghoa Satukan Langkah Dukung Bobby-Aulia
Tidak hanya berkutat dengan teknologi, menurut Rion Aritonang pesatnya perkembangan teknologi dalam penyebaran informasi, sebaiknya dimanfaatkan generasi muda dan generasi milenial untuk mengikuti perkembangan politik.
Bila memungkinkan, generasi milenial juga diharapkan terlibat dalam politik. Khususnya, menggunakan hak suaranya dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.
Calon Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution mengajak anak muda, untuk mempunyai peranan penting melibatkan diri dalam politik. Pemuda harus memiliki ruang apresiasi untuk politik. Jika anak muda tidak ikut politik maka peluang kehancuran Kota Medan akan semakin besar. Oleh karena itu, kalangan muda harus terlibat dalam politik untuk membangun kota ini.
Secara khusus, Bobby meminta kalangan anak muda tidak boleh apatis terhadap kondisi yang terjadi. Momentum pesta rakyat ini harus dimanfaatkan kaum muda untuk menentukan pemimpin pembawa perubahan bagi kotanya.
“Kaum muda tidak boleh bersikap apatis sebab suara atau hak pilih dirinya menentukan nasib banyak orang,” tandasnya.