Scroll untuk baca artikel
Hukrim

Penemuan Mayat Nelayan di Pantai Pematang Kuala Gegerkan Warga Serdang Bedagai

×

Penemuan Mayat Nelayan di Pantai Pematang Kuala Gegerkan Warga Serdang Bedagai

Sebarkan artikel ini

Serdang Bedagai –  Warga Desa Bogak Besar dan sekitarnya digegerkan oleh penemuan mayat seorang laki-laki di tepi laut Dusun V, Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu pagi (18/9/2024).

Korban yang diketahui bernama Misran (56), warga Dusun V Veteran, Desa Pekan Sialang Buah, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sekitar pohon bakau.

Misran, seorang nelayan setempat, telah hilang selama dua hari sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan terbaring telungkup di tepi pantai. Tubuh korban masih utuh, namun ada darah yang keluar dari hidungnya, diduga akibat benturan atau luka saat terbawa ombak.

Sahranik (61), warga Dusun IV Desa Bogak Besar, adalah orang pertama yang menemukan mayat tersebut. Ketika hendak mengambil sampan sekitar pukul 08.00 WIB, ia melihat tubuh Misran yang sudah tak bernyawa.

Menurut Sahranik, korban ditemukan dalam posisi telungkup dengan pelampung yang masih terpasang di tubuhnya, menandakan kemungkinan besar ia sedang berusaha menyelamatkan diri.

“Saya melihat korban telungkup di tepi pantai dengan pelampung di badannya. Saya langsung bilang ada mayat dan segera melaporkan ke Kepala Dusun,” ujar Sahranik kepada wartawan.

Baca Juga:   Salah Sasaran, Seorang Ibu Rumah Tangga Kena Tebas di Leher

Setelah melapor, warga setempat segera berdatangan untuk memastikan kebenaran penemuan tersebut.

Amansyah (40), anak ketiga korban, menceritakan bahwa keluarga mendapatkan kabar tentang ayahnya melalui foto yang dikirimkan oleh warga sekitar. Menyadari bahwa foto tersebut adalah sang ayah, ia segera bergegas menuju lokasi penemuan.

“Kami tahu ayah melaut selama dua hari, dan saat warga mengirim foto, ternyata itu benar ayah kami. Kami langsung ke lokasi untuk memastikan dan mengangkat ayah dari tempat ditemukan,” tutur Amansyah dengan suara bergetar.

Proses evakuasi jenazah melibatkan Tim Inafis dari Sat Reskrim Polres Serdang Bedagai yang turun langsung ke tempat kejadian. Bersama mereka, hadir juga Kapolsek Teluk Mengkudu AKP Sugiono, Satpol Air Polres Sergai, Babinsa Koramil 09/TM, serta Babinkamtibmas Polsek Teluk Mengkudu. Kepala Desa Pekan Sialang Buah, Syahrial, serta Kepala Desa Pematang Kuala, Ramlan, turut membantu dalam upaya evakuasi.

Jenazah Misran akhirnya berhasil dievakuasi dengan bantuan ambulans Puskesmas Keliling Pemkab Serdang Bedagai. Jenazah dibawa ke rumah duka di Dusun V, Desa Pekan Sialang Buah, untuk proses pemakaman lebih lanjut.

Baca Juga:   Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dilantai 4 Gedung Walet

Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban. Dugaan awal menyebutkan Misran kemungkinan besar mengalami kecelakaan saat melaut dan terbawa arus ombak hingga terdampar di tepi pantai.

Tim medis juga akan melakukan visum untuk memastikan penyebab pasti dari kematiannya.

Kapolsek Teluk Mengkudu, AKP Sugiono, menyatakan pihaknya masih menunggu hasil dari visum serta melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kami terus melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah ini murni kecelakaan laut atau ada faktor lain yang menyebabkan korban meninggal,” ujarnya.

Kabar penemuan mayat ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Misran, yang dikenal sebagai nelayan yang tangguh, telah dua hari tidak kembali dari melaut sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Kepergian tragisnya menyisakan kesedihan yang mendalam, terutama bagi anak-anaknya yang sangat kehilangan figur seorang ayah.

Warga Desa Pekan Sialang Buah dan sekitarnya turut berduka atas kepergian Misran. Banyak dari mereka yang mengenal korban sebagai sosok yang rajin dan dikenal baik di lingkungannya. Sejumlah warga pun berbondong-bondong datang ke rumah duka untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga korban.

Baca Juga:   Resmikan Gedung Kantor Kejari Morowali, Agus Salim Ajak Jajaran Berikan Pelayanan Hukum Maksimal

Tragedi ini sekaligus menjadi peringatan bagi para nelayan di sekitar wilayah tersebut untuk selalu memperhatikan keselamatan saat melaut. Kondisi cuaca yang sering tidak menentu dapat menimbulkan bahaya besar bagi para nelayan yang berada di laut.

Aparat kepolisian dan pihak desa mengimbau para nelayan untuk selalu melengkapi diri dengan peralatan keselamatan yang memadai, seperti pelampung, serta memastikan kondisi perahu dalam keadaan baik sebelum berlayar.

Selain itu, disarankan pula untuk terus memantau kondisi cuaca sebelum memutuskan untuk melaut agar kejadian serupa tidak terulang.

Kejadian ini juga memperlihatkan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pihak berwenang dalam menangani situasi darurat. Dukungan cepat dari warga serta aparat desa dan kepolisian telah membantu proses evakuasi korban berjalan lancar.

Dengan penemuan ini, pihak kepolisian berharap keluarga korban bisa mendapatkan jawaban yang pasti mengenai penyebab kematian, sementara masyarakat diharapkan lebih waspada dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama mereka yang berprofesi sebagai nelayan.(Budi)