mediasumutku.com | ASAHAN– Manajemen Rumah Sakit (RS) Bunda Mulia Kisaran mengklaim, penanganan persalinan yang dilakukan kepada Ripa Nanda Damanik (24) sudah sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
“Pasien datang dalam kondisi fisiologis normal, tidak ada indikasi operasi. Ada intervensi keluarga untuk menyuruh pasien jongkok dan merangkak-rangkak sejauh lima meter itu selama dua jam. Sehingga, lepas plasenta di dalam rahim hingga dilakukan operasi,” kata Dr Binsar P Sitanggang, SpOG selaku penanggungjawab rumah sakit Bunda Mulia Kisaran sekaligus dokter yang menangani pasien, Rabu (19/5/2021).
Disamping itu, lanjut Binsar, ia juga mengesalkan tindakan ofensif keluarga selama di rumah sakit yang menyuruh pasien untuk merangkak-rangkak, jongkok hingga berjalan meskipun tindakan tersebut sudah dilarang oleh perawat yang bertugas.
Sebelumnya, persoalan ibu dan bayinya wafat usai persalinan ini viral di media sosial. Keluarga dari pasien yang wafat menuding pihak rumah sakit lalai sehingga menyebabkan ibu dan bayinya meninggal tak lama usai persalinan.
Tudingan soal kelalaian pihak RS itu disampaikan oleh Yulia Sinaga lewat akun Facebook-nya. Ada beberapa foto dan narasi terkait pelayanan rumah sakit yang disebutnya tidak maksimal hingga dia harus kehilangan kakak ipar dan keponakannya yang baru lahir. Dia menuding petugas menganggap sepele persoalan nyawa.
“Karena kelalaian dan sepele petugas medis nyawa pun hilang,” tulis Yulia.
Yulia juga menceritakan penanganan kelahiran istri dari abang kandungnya di RS Bunda Mulia, Kisaran. Dia menyebut pihak RS tak memberi pelayanan yang baik sehingga kakak ipar dan bayi yang baru dilahirkan wafat tak lama usai persalinan. (MS10)
