mediasumutku.com| MEDAN- Di bulan Februari ini, harga rata-rata kebutuhan pokok masyarakat mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ketua Pemantau Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, dari sekian banyak kebutuhan pokok, harga bawang putih yang terpantau mengalami kenaikan.
“Harga bawang putih rata-rata naik 2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meskipun demikian secara rata-rata harga bawang putih dalam dua bulan terakhir ini bertahan dikisaran Rp25.000 an perkilogramnya,” katanya, Sabtu (27/2/2021).
Sementara itu, harga daging ayam yang pada dasarnya masih bertahan mahal selama dua bulan terakhir ini di atas Rp 33.000 perkilogram. Di bulan Februari harganya rata rata lebih murah 4.5persen dibandingkan dengan bulan Januari. Telur ayam juga sama, mengalami penurunan sekitar 5 persen di bulan Februari ini.
Untuk cabai rawit dan cabai merah. Harga selama dua pekan terkahir mengalami penurunan yang sangat tajam. Hanya saja secara rata-rata di Februari harga cabai merah turun sekitar 8 persen, dan cabai rawit harganya turun sekitar 5.6 persen. Komoditas cabai ini akan menjadi penyumbang deflasi yang paling besar di bulan februari ini.
“Untuk bawang merah, harganya secara rata-rata juga mengalami penurunan. Dimana bawang merah turun sekitar 4 persen. Dan harga minyak goring turun sekitar 3 persenan. Jadi secara akumulai Sembako di Sumut menciptakan tren penurunan harga selama februari,” katanya.
Dengan penurunan harga tersebut, katanya, Sumatera Utara berpeluang mencetak deflasi antara 1.5 persen hingga 2 persendi bulan ini. Penurunan harga komoditas pangan tersebut memang belum mempertimbangkan sejumlah komoditas sayur-sayuran, yang masih bertahan mahal namun kecenderungan turun. Serta ikan segar yang juga mengalami penurunan belakangan ini.
“Penurunan harga pangan tersebut banyak ditopang oleh pasokan yang mulai melimpah. Dan jika berkaca kepada tren perkembangan harga belakangan ini. Komoditas cabai dan bawang harganya sudah berada dalam rentang angka yang ideal. Meskipun untuk cabai rawit sebagian masih dijual di angka yang masih mahal sekitar 40 ribu Rupiah perkilogram,” katanya. (MS11)