Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HankamHeadlineNasional

Sempat Beredar CV Calon Pengganti, Burhanuddin Masih Tetap Jaksa Agung

×

Sempat Beredar CV Calon Pengganti, Burhanuddin Masih Tetap Jaksa Agung

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Beberapa waktu lalu beredar isu akan ada pergantian Jaksa Agung, Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan menepis adanya dugaan penggantian Jaksa Agung Republik Indonesia Dr Sanitiar Burhanuddin.

Meskipun, Arteria Dahlan sempat mendapat informasi bahwa ada Curriculum Vitae (CV) calon pengganti Burhanuddin yang sudah beredar di Sekretariat Negara.

“Jadi, sebetulnya itu peringatannya ke Polri. Bukan ke Jaksa Agung. Kalau Jaksa Agung sih Insyaallah tidak akan digantilah. Rugi kalau mengganti Jaksa Agung yang ini. Nyari orang yang kayak dia lagi, susah,” ujar Arteria Dahlan, ketika dikonfirmasi, Jumat (2/10/2020).

Politisi Partai berlambang banteng ini menyatakan, dirinya hanya mengingatkan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis agar tidak bermain-main mengusut adanya dugaan pembakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung. Sebab, saat ini, pengusutan persoalan ini ditangani oleh Kabareskrim Mabes Polri.

Baca Juga:   Agus Salim Sampaikan Mekanisme Penghentian Penuntutan Dengan RJ Kepada Komisi III DPR RI

“Soal CV, enggak ada itu. Itu ditanyain ke Sekneg, jangan ke saya. Kalau Sekneg bilang belum ada, ya udah berarti aman. Intinya, semua itu dalam kerangka, semua kebijakan aparat penegak hukum, termasuk Kepolisian harus hati-hati. Jangan sampai, dimanfaatkan atau ditunggangi oleh pihak-pihak lain, tanpa sepengetahuan polri. Gitu,” ujarnya.

Justru, lanjutnya, karena peristiwa Kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung yang sedang disorot itu, jangan sampai dikait-kaitkan untuk mengganti Jaksa Agung Dr ST Burhanuddin.

“Makanya kan, yang kebakaran aja jadi heboh, sampai ke urusan mau menggantikan Jaksa Agung. Ada yang kepengen menggantikan Jaksa Agung. Gitu loh,” ucapnya.

Kalau membandingkan kinerja Jaksa Agung dari masa ke masa, menurutnya lagi, justru Burhanuddin adalah Jaksa Agung yang terbaik hingga saat ini.

Proses keterbukaan dan pengusutan perkara, sedang dibuka secara transparan oleh Burhanuddin. Dan, lanjutnya, jika ada jaksa nakal, Burhanuddin tidak segan-segan langsung menindaktegas.

Baca Juga:   Dihantam Banjir, Jembatan Penghubung Dua Desa di Asahan Putus

“Boleh dibilang ini kita punya Jaksa Agung yang paling bagus sepanjang sejarah. Kantornya diobok-obok, semuanya diobok-obok, dia bilang silakan. Silakan diperiksa. Enggak mau intervensi,” ujar Arteria Dahlan.

Yang lebih keren lagi, lanjut Arteria, bahkan nama Jaksa Agung ST Burhanuddin diseret-seret di dalam dakwaan terkait kasus pelolosan Buronan Kakap Djoko Soegiarto Tjandra dan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan oleh Jaksa Pinangki Sirnamalasari, Burhanuddin tidak marah.

“Bahkan namanya disebut-sebut di dalam dakwaan juga enggak masalah. Kan kurang apa lagi. Gitu loh. Jaksa Agung begitu luar biasa. Dia yang sudah legowo, yang sudah membuka diri, membuka ruang kepada institusi penegak hukum yang lain untuk membuka di rumahnya sendiri. Itu kan sangat jarang sekali kejadian. Ada jaksa yang nakal, langsung dieksekusi. Kurang apa. Masa orang bagus malah diginiin,” tutur Arteria Dahlan.

Baca Juga:   Pengurus Gereja Pentakosta Indonesia Apresiasi Kapolres Sergai

Karena itu, Arteria menegaskan, dirinya hanya mau mengingatkan Aparat Penegak Hukum (APH) agar tidak mau dipecundangi dan dimain-mainkan dalam penegakan hukum di Indonesia.

Begitu pula, yang dilakukannya pada saat rapat dengan Kapolri, Arteria Dahlan mengatakan dirinya hendak menegaskan, agar penegak hukum Indonesia tidak bermain-main.

“Saya melihatnya, tidak mau berandai-andai. Saya hanya mau melihat, jangan sampai kebijakan dimanfaatkan orang. Kebijakan penegak hukum. Bisa itu dari luar, bisa itu dari dalam. Yang jelas itu bisa menjadi preseden buruk, bagi siapapun yang sedang mengalami proses hukum. Apalagi ini institusi penegak hukum. Yang sudah banyak kepentingan orang yang terganggu kan. Gitu. Jadi, Polri harus lebih hati-hati,” jelasnya.