Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Tertekan di Bursa Negara Lain, IHSG Melemah 30 Poin

×

Tertekan di Bursa Negara Lain, IHSG Melemah 30 Poin

Sebarkan artikel ini
Foto: Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin/MS8

mediasumutku.com| MEDAN- Indeks saham di AS terpuruk cukup dalam pada perdagangan kemarin. Indeks bursa di AS turun lebih dari 2%. Penurunan tersebut memicu terjadinya tekanan pada indeks bursa di negara lainnya.

Termasuk IHSG, IHSG sendiri melemah di sesi pembukaan perdagangan hari ini. IHSG dibuka anjlok 0.57% atau 30 poin di level 5.214,03. Dan sejauh ini IHSG terus mencoba mnembus level psikologis 5.200.

“Peluang IHSG turun di bawah 5.200 cukup terbuka. Terlebih jika tekanan di bursa regional asia terus meningkat di sesi perdagangan selanjutnya. Sementara itu, mata uang rupiah juga mengalami pelemahan di level 14.842 per US Dolar,”kata analis keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (9/9/2020).

Baca Juga:   Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Raih Tujuh Penghargaan dalam Indonesia Green Awards (IGA) 2024

Sejauh ini ada kabar yang tidak baik yang menyelimuti pasar keuangan global. Diantaranya adalah dihentikannya uji vaksin disalah satu perusahaan pembuat vaksin di AS yakni AstraZeneca.

“Temuan adanya penyakit yang belum bisa dijelaskan tersebut, membuat pelaku pasar kembali meragukan efektifitas vaksin yang dibuat oleh banyak negara saat ini,”katanya.

Disisi lain, AS berencana untuk memutus hubungan dengan China jika Trump terpilih lagi nantinya. Memanasnya hubungan AS dan China menambah kekuatiran baru. Ditambah lagi harga minyak dunia juga lagi terpuruk di bawah $40 per barel.

Dari domestic, tembahan jumlah pasien corona menambah deretan panjang kekuatiran pelaku pasar. Disisi lain lelang SUN sebelumnya yang sepi peminat juga menunjukan geliat ekonomi di pasar keuangan sejauh ini tengah bermasalah.

Baca Juga:   Dampak PPKM Darurat, OJK Revisi Proyeksi Kredit 2021 jadi 6 Persen

“Dan masih banyak kabarburuk dari negara lain yang akan masuk dalam deretan negara resesi nantinya,”tutupnya. (MS11)