mediasumutku.com| MEDAN- Untuk meningkatkan pasokan pangan di Sumatera Utara, Bank Indonesia melakukan kerjasama kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota.
“Untuk beberapa komoditas pangan strategis, beberapa provinsi di Sumatera tercatat masih mengalami defisit.Sehingga kita perlu adanya kerjasama dengan Pemkab maupun Kota,” kata Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widaya, Minggu (27/12/2020).
Dikatakannya, Sumut sendiri masih mengalami defisit untuk komoditas bawang merah, bawang putih, dan gula pasir. Sehingga selama 2020, untuk ketiga komoditas tersebut cukup mengalami fluktuasi harga.
“Untuk Sumut bawang merah masih defisit 59 persen, sedangkan bawah putih defisit 96,3 persen, ini harus kita tangani agar tidak terjadi kedepannya,” ujarnya.
Sedangkan daerah sentra produksi cabai merah yaitu, Tapanuli Utara, Simalungun, Dairi, Karo, Deli Serdang, Humbang Hasundutan, dan Batu Bara.
“Sementara sentra cabai rawit dihasilkan dari Simalungun, Dairi, dan Karo,”ujarnya.
BUMD Sumut diarahkan untuk dapat berperan dalam perdagangan cabai dan mewujudkan stabilitas harga cabai yang memiliki volatilitas tinggi terhadap inflasi Sumut.(MS11)