Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru Muda
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru Muda
previous arrow
next arrow
Artikel

Bunga Bangkai Tumbuh di Dekat Kawasan Wisata Villa Maripro

×

Bunga Bangkai Tumbuh di Dekat Kawasan Wisata Villa Maripro

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | LANGKAT – Ada yang unik, Bunga Bangkai atau nama larin Amorphophallus titanum tumbuh di kawasan wisata yang berada di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut). Tumbuhan langka berumur dua minggu ini sudah mencapai tinggi 170 sentimeter.

Di mana Bunga bangkai langka ini tumbuh di hutan dekat kawasan wisata Villa Maripro yang berada di Desa Tambunan, Sembahe, Deliserdang. Untuk mencapai ke lokasi ini memakan waktu sekitar satu jam dari Kota Medan.

Kemudian berjalanan kaki dengan medan yang cukup ekstrem untuk mencapai ke lokasi bunga bangkai. Pemilik areal, Paul Ginting mengatakan, bunga bangkai ini sudah berumur dua minggu dan memiliki tinggi 170 sentimeter.

Baca Juga:   Geger ! Bunga Bangkai Mekar di Pasar Minggu Jakarta

“Bunga bangkai ini merupakan yang kedua tumbuh di kawasan villa dalam kurun waktu satu tahun belakangan,” kata Paul, Minggu (12/1).

Bunga bangkai yang diperkirakan akan mekar sempurna dalam waktu dua hari ke depan itu sudah mulai mengeluarkan bau tidak sedap. Namun hal ini tetap mengundang warga untuk berdatangan meski sekadar melihat dan berfoto.

Salah satu wistawan asal Medan, Nurni Sulaiman mengaku, khusus datang ke lokasi ini untuk melihat bunga bangkai langka. Dirinya datang karena penasaran dan ingin mengabadikan momen tumbuhnya bunga ini.

“Penasaran, saya datang sama kawan-kawan dari Medan,” ungkapnya.

Bunga bangkai merupakan tumbuhan asli Indonesia dan merupakan tumbuhan langka yang keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Baca Juga:   Camat Bahorok: Kades Terpilih harus Mampu Layani Masyarakat Secara Ikhlas

Di habitat alami, bunga bangkai ini paling banyak dijumpai di kawasan sejuk dan dataran lebih tinggi di ketinggian enam ratus sampai sembilan ratus meter di atas permukaan laut (mpdl).

Warga yang berkunujng diharapkan tidak memegang atau merusak bunga langka tersebut, mengingat bunga ini merupakan tanaman yang dilindungi.