MEDAN– Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Muryanto Amin, mewisuda 2.279 lulusannya selama dua hari di Auditorium USU, Selasa-Rabu (21-22/11/2023). Wisuda periode I Tahun Akademik 2023/2024 ini merupakan lulusan yang telah menyelesaikan studinya mulai dari Agustus hingga Oktober 2023.
Dalam pidatonya berjudul “Critical Thinking: Tidak Bisa Digantikan oleh Mesin di Dunia Kerja”, Rektor USU, Prof Muryanto Amin menyinggung soal pesatnya dunia digital dan penggunaan teknologi di tengah masyarakat, namun penggunaan teknologi tetap membutuhkan pemikiran manusia dalam proses pengerjaannya. Artinya, proses pemikiran yang sangat dalam dan tidak singkat membuat penggunaan mesin dalam dunia digital lebih teroptimalisasi.
“Pemikiran semacam itulah yang disebut sebagai critical thinking, yang kemudian menghasilkan berbagai hilirisasi produk, termasuk digitalisasinya yang diterjemahkan dalam bentuk mesin. Penggunaan mesin dalam dunia digital membutuhkan pemikiran kritis manusia yang terus menghasilkan pola atau model tertentu dari kemampuan memahami dan mencari solusi masalah kemanusiaan,” kata Muryanto Amin.
Menurutnya, tidak akan mungkin mesin digital itu bekerja sendiri dan mustahil mesin itu mampu memberi bahkan mengembangkan jika terjadi perubahan yang tidak diperkirakan.
“Itulah fenomena critical thinking yang sangat perlu dimiliki oleh anak-anak muda yang sedang mengalami pendidikan formal, untuk membedakan bagi mereka yang mempercayai experiences based,” ujar rektor mengawali pidatonya.
Rektor mengatakan, kemampuan critical thinking bisa dipelajari dan dipraktikkan dalam proses pembelajaran yang akan menghasilkan keputusan yang tepat dan solusi yang efektif. Ketika berpikir kritis, tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mengajukan pertanyaan, menilai kebenaran, mempertimbangkan alternatif, dan mencari solusi terbaik berdasarkan bukti dan fakta yang ada.
Berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk menghindari bias dan pandangan sempit, sehingga membuat keputusan yang lebih baik dan berargumentasi secara lebih meyakinkan. Kemampuan itu bisa dilatih dalam proses pendidikan formal.
“Lulusan Universitas Sumatera Utara, setidaknya dalam tiga tahun terakhir, telah mengalami proses pembelajaran yang memperkuat critical thinking tersebut melalui kurikulum Outcome Based Education (OBE), Kelas Kolaboratif/Partisipatif dan persiapan pembelajaran di program studi yang telah dan akan mendapatkan akreditasi internasional. Alasan utama mengubah proses pembelajaran berstandar internasional adalah menciptakan academic environment melalui tumbuh, berkembang dan menguatnya critical thinking mahasiswa dan dosen,” ucapnya.
Sebagai alumni Universitas Sumatera Utara, rektor berharap, harus terbiasa menggunakan critical thinking di manapun dan kapanpun dan tidak boleh berhenti. “Kekuatan critical thinking yang akan ditampilkan pasti memberikan energi positif bagi siapapun dan lembaga apapun yang membutuhkannya,” tegasnya.
Muryanto Amin menjelaskan, critical thinking tidak bisa dilakukan sendiri, harus berkolaborasi agar terbiasa memahami masalah dan memberikan solusi. Sangat sulit ketika memberikan solusi mengatasi masalah dari satu perspektif, karena berasal dari sumber yang sangat terbatas. Kebiasaan kolaborasi harus diutamakan agar fokus memberikan manfaat dari berbagai masalah yang berbeda-beda dan dari sumber yang kaya perspektif. Kolaborasi global menjadi sangat penting karena konektivitas dunia tidak mungkin dihindari lagi.
Tantangan bagi anak- anak muda Indonesia, imbuhnya, adalah menampilkan kearifan lokal dengan segala sumber daya yang ada di dalamnya, harus memiliki standar internasional termasuk menciptakan hilirisasi. Potensi lokal yang kaya di Indonesia dikelola untuk kemakmuran negara Indonesia, bukan menjadi konsumen di negaranya sendiri.
Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, Universitas Sumatera Utara telah melakukan berbagai penataan program selama 3 tahun terakhir dan terus berlanjut tanpa henti, agar menghasilkan alumni yang product knowledge based.
“Program layanan Tri Dharma yang diberikan Universitas Sumatera Utara menjadi bagian untuk menciptakan critical thinking yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi dunia kerja,” kata Prof Mury.
Universitas Sumatera Utara sendiri telah meletakkan fondasi untuk memperkuat academic environment dengan standar yang direkognisi oleh lembaga penilai nasional maupun pemeringkatan lembaga internasional yaitu QS dan THE. Capaian di tingkat nasional di antaranya adalah BAN-PT telah menetapkan Universitas Sumatera Utara meraih Akreditasi Unggul Tahun 2022 dan sebanyak 44% program studi telah meraih akreditasi unggul/A dan 47% meraih akreditasi Baik Sekali/B.
Universitas Sumatera Utara mendapatkan nilai A untuk SAKIP tahun 2023, meraih predikat ZI/WBK dari Kemen PAN-RB, meraih 9 penghargaan Anugerah DiktiRistek, dan PPID informatif dari KIP Pusat. Prestasi delegasi mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam kompetisi nasional berhasil meraih 238 emas, 145 perak dan 90 perunggu.
Sementara di tingkat internasional, Program Studi terakreditasi Internasional yaitu S1 Teknik Kimia, S1 Kedokteran, S1 Farmasi, S1 Ilmu Keperawatan dan S1 Kesehatan Masyarakat sedangkan akreditasi internasional on going yaitu S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Elektro dan S1 Teknik Industri. QS WUR telah memasukkan USU menjadi 26 universitas di Indonesia dalam pemeringkatan tahun 2024 dan hanya 15 PTN serta 5 PTS yang masuk dalam pemeringkatannya. QS WUR 2024 merilis 1.500 universitas di seluruh dunia dalam pemeringkatannya pada Juli 2023.
Universitas Sumatera Utara telah memiliki standar sebagai universitas berkelas dunia (world university ranking) di peringkat 1.201 QS WUR Tahun 2023, peringkat 1.501 THE WUR Tahun 2023, urutan 5 terbaik PT di Indonesia versi Schimago Rank Tahun 2023, naik peringkat dari urutan 28 ke 12 PTN di Indonesia versi Webometric Tahun 2023, meraih 401-450 QS AUR Tahun 2023 atau naik 50 peringkat dari tahun lalu. Prestasi mahasiswa Universitas Sumatera Utara pada Tahun 2023 meraih 47 medali emas, 38 medali perak dan 50 medali perunggu di berbagai kompetisi internasional.
Pada tahun 2023 ini, Universitas Sumatera Utara akan melaksanakan Program Enhanching Quality Education for International University Recognition (EQUITY) sebagai ikhtiar untuk mencapai peringkat 500 QS universitas berkelas dunia. Proses perbaikan penilaian dari berbagai lembaga di tingkat nasional dan internasional tersebut, menjadi penguat bahwa adaptasi Tri Dharma di Universitas Sumatera Utara sedang berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan, bahkan beberapa indikator mengalami proses kemajuan lebih cepat dari rencana semula.
“Kita juga harus tetap menampilkan critical thinking, agar alumni yang dihasilkan cepat diserap oleh industri. Kami memerlukan bantuan dari seluruh masyarakat, yang akan mempercepat transformasi Universitas Sumatera Utara menjadi perguruan tinggi yang disegani di dunia internasionalm” ujarnya.
Ditambahkannya, lulusan yang dihasilkan Universitas Sumatera Utara mampu menjadi pembelajar tangguh tanpa henti. Dia menyakini, lulusan Universitas Sumatera Utara akan mampu mengikuti dan mendalami perannya menggunakan critical thinking di dunia kerja, agar bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya.
“Dukungan dan doa dari masyarakat, termasuk Ibu/Bapak yang berada di ruangan ini, sangat penting bagi kami, agar penyelenggaraan Tri Darma di Universitas Sumatera Utara mampu menghasilkan Generasi Emas Indonesia,” pungkasnya. (MS7)