UINSU Fokuskan Peningkatkan Akreditasi
mediasumutku.com |MEDAN-Sebanyak 474 mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) di wisuda daring, di gedung aula kampus II UINSU, jalan Willem Iskandar, Medan Jum’at (21/8/2020). Ini merupakan wisuda daring kedua yang dilaksanakan UINSU di masa pandemic Covid 19 ini.
Dalam sambutannya, Rektor UINSU, Prof Saidurrahman, M.Ag mengatakan, akreditasi menjadi perhatian serius bagi UINSU saat ini. Apalagi, peningkatan akreditasi sudah dicanangkan empat tahun lalu.
“Kita tidak dapat berleha-leha di sini, apa lagi memandangnya remeh. Kita tidak cukup berpuas hanya dengan akreditasi sangat baik atau B saja. Melainkan kita harus memperoleh akreditasi unggul untuk semua prodi. Semua pimpinan fakultas dan pengelola program studi serta dosen dan mahasiswa harus memiliki kesadaran yang sama akan pentingnya akreditasi. Kegagalan program studi dalam meraih akreditasi terbaiknya, cukup menjadi bukti bahwa pengelolanya tidak cakap mengoperasionalkan program studi sebagai ujug tombak sebuah universitas,”ungkapnya.
Dia menegaskan, akreditasi UINSU di BAN PT atau di LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri) harus baik. Hal itu dikarenakan, akreditasi nasional adalah jembatan UINSU untuk mencapai akreditasi terbaik dari lembaga internasional. Oleh karena itu, kedepannya pengawasan akan semakin ketat, termasuk pendayagunaan anggaran harus diarahkan pada pemenuhan kreteria akreditasi yang telah ditetapkan BAN PT ataupun LAM.
“Kita tentu tidak ingin mendengar alasan, kegagalan akreditasi disebabkan masalah dana. Terlepas dari itu semua, saya harus juga menyampaikan kabar baik, bahwa semua wisudawan UINSU dalam dua tahun terakhir ini, lahir dari semua program studi yang telah terakreditasi. Bahka, sebagiannya dengan predikat unggul, sebagian besar baik sekali dan beberapa di antaranya baik. Akreditasi ini akan menjadi tolok ukur kita untuk memastikan alumni kita memiliki daya saing tinggi di level nasional dan internasional,”ujarnya.
Untuk meningkatkan akreditasi itu menurutnya, salah satunya dengan menunjukkan kesiapan universitas untuk dapat bertumbuh dan berkembang di era disruptip atau dalam istilah lain era masyarakat 4.0. Dengan kata lain, menjadi smart campus melalui digitalisasi. Apalagi, di masa pandemic covid 19 ini, dunia pendidikan tidak sebatas menyediakan sarana dan prasarana belajar on line (daring) saja, administrasi akademik juga menggunakan aplikasi Siakad, Portal Sia dan aplikasi lainnya.
“Digitalisasi adalah syarat mutlak bagi sebuah kampus yang ingin mewujud menjadi smart campus. Penting untuk dipahami, smart campus bukan dalam arti sebuah kampus di mana di dalamnya terdapat mahasiswa yang smart (cerdas) atau dosen-dosen dan tenaga kependidikan yang cerdas (smart). Akan tetapi, smart campus adalah kampus yang mencerdaskan mahasiswanya disebabkan oleh IT yang dikelola oleh kampus tersebut,”jelas Saidurrahman.
Sehingga katanya, semua sistem yang menunjang proses belajar mengajar juga menggunakan teknologi internet. Di dalam Smart Campus terdapat dan mengacu pada fasilitas-fasilitas yang mendukung semua kegiatan civitas akademika dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dengan teknologi informasi sebagai tulang punggung pendukung. Pada akhirnya, implementasi teknologi smart campus secara miniatur akhirnya muncul dalam smart class-room, smart laboratory, smart bulding, smart department atau smart faculty .
“Di masa mendatang, bisa saja terjadi, kelas-kelas fisik tidak lagi menjadi penentu bagi terselenggaranya sebuah proses pendidikan dan pengajaran. Kehadiran smart class room berhasil mengisi dan mengatasi kekurangan kelas yang selama ini banyak dikeluhkan PT di Indonesia. Demikian juga dengan keberadaan smart library, perlahan namun pastii akan menggeser fungsi-fungsi perpustakaan konvensional dengan koleksi-koleksi buku langkanya. UINSU Medan harus segera merespon perkembangan tersebut tentu saja bukan sebatas pengekoar atau pengikut, tetapi harus mampu mengembangkan teknologi smart campusnya,”tuturnya.
Sementara itu, 472 mahasiswa yang di wisuda tersebar dalam 8 fakultas serta 1 Program Pascasarjana. Diantaranya, fakultas Dakwah dan Komunikasi sebanyak 31 orang, Fakultas Syariah dan Hukum 40 orang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 230 orang, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam 5 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebanyak 74 orang, Fakultas Ilmu Sosial 9 orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat 16 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 26 orang dan program Pascasarjana 19 orang. (MS7)