Jakarta, Mediasumutku.com – Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Pusat untuk mempercepat Pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas di kawasan Danau Toba. Mengingat Pembangunan Destinasi Pariwisata Danau Toba yang membutuhkan anggaran cukup besar.
Pemerintah pun ingin mengajak Grab sebagai sektor swasta untuk menggarapnya. Tadinya, pihak Grab hanya diajak untuk ikut mempromosikan wisata Danau Toba karena memiliki sarana promosi. Akan tetapi Grab menyanggupi tidak sebatas membantu promosi saja, namun ikut menciptakan system booking destinasi serta menyediakan dukungan transportasi di kawasan Danau Toba.
“Saya sih disini menindaklanjuti dua hal, yang pertama adalah komitmen Grab untuk mendukung super destinasi pariwisata di Indonesia. Tentunya untuk pilot yang pertama adalah di Danau Toba, di mana kita akan dukung bukan hanya segi promosinya, tapi juga nanti booking destinasinya, serta tentunya dukungan transportasinya di sana,” sebut Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata usai bertemu Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Lalu, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menambahkan, Grab juga akan menyediakan sarana transportasi, pemesanan destinasi wisata, hingga pemesanan hotel di Danau Toba.
“Grab semua dia penyediaan transportasi lengkap, link-nya ke mana-mana. Semuanya dia bisa (hotel dan paket wisata). Seperti itulah kita bikin. Lebih murah dari ada promosi jauh-jauh yang di sini ada kan lebih murah,” ujarnya.
Luhut menambahkan guna mempercepat pengembangan pariwisata Danau Toba, dana yang dibutuhkan hingga Rp 1 triliun. Tetapi, dana sebanyak itu tidak hanya bersumber penuh dari Grab, pemerintah pusat pun akan ikut berkontribusi.
“Danau Toba tadi saya dilaporin kira-kira hampir Rp 1 triliun untuk infrastruktur, dan untuk pengembangan spot-spot yang mau dikunjungi. Tidak hanya dari Grab. Jadi disinergikan semua ini antara pemerintah engan pengusaha-pengusaha swasta juga dengan Grab,” tandas Menko Bidang Kemaritiman Binsar Luhut Panjaitan.(dct/MS2)