Scroll untuk baca artikel
EkonomiHeadline

Selat Malaka Terpenting di Dunia Perlu Dikawal

×

Selat Malaka Terpenting di Dunia Perlu Dikawal

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN : Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengapresiasi serta menyambut baik diadakannya seminar nasional membahas tentang kepentingan dan masa depan Indonesia di kawasan Selat Malaka.

“Semoga kita mampu merumuskan dan memanfaatkan segala peluang yang ada,serta memberikan solusi terbaik terhadap indikasi yang mengancam sendi-sendi kehidupan bernegara dan berbangsa”, kata Runtung saat membuka seminar nasional Selat Malaka :Perspektif hukum, ekonomi ,sosial dan politik di ruang Senat Akademik USU Medan, Rabu (11/12).

Dikatakannya, seminar nasional ini bukanlah kali pertama bagi Universitas Sumatera Utara dalam memfasilitasi pertemuan yang  fokus membahas serta mendiskusikan potensi Selat Malaka, berikut peran Indonesia di dalamnya.

Selat Malaka merupakan salah satu selat terpenting di dunia dan asset strategis bangsa yang perlu dikawal dengan baik.  Selat ini merupakan salah satu jalur pelayaran penting dan satu dari sembilan selat dan terusan strategis dunia. Posisi strategis yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia sekaligus mempunyai sambungan strategis ke Laut Pasifik, telah menjadikan selat ini menjadi jalur perdagangan dan bisnis terpadat kedua setelah Selat Hormuz di Timur Tengah.

Baca Juga:   Walikota Tanjungbalai, Sidak Pantau Kehadiran ASN Secara Virtual Zoom

Kondisi ini sudah berlangsung sejak jaman dahulu dan tak berubah hingga saat ini. Sehingga tak berlebihan jika disebutkan bahwa Selat Malaka menjadi salah satu asset potensial yang banyak dilirik oleh berbagai negara dan membuat kita harus senantiasa siaga terhadap segala hal yang mengancam keberadaannya sebagai bagian dari wilayah Indonesia.

Dengan posisinya yang strategis dan berbagai keunggulan yang dimiliki, sangat disayangkan bahwa potensi Selat Malaka yang demikian besar belum seutuhnya digarap dengan baik dan dimanfaatkan dengan optimal, baik untuk kepentingan eksternal maupun internal. Kekayaan laut yang ada di kawasan Selat Malaka, hingga saat ini belum tergarap maksimal dan tak dimanfaatkan dengan baik. Begitupula hal-hal lain yang seharusnya berkontribusi besar terhadap kemakmuran masyarakat pesisir setempat dan Indonesia umumnya,kata rektor.

Baca Juga:   Menanti OPEC, Harga Minyak Global Naik US$63,39/Barel

Maka, dengan digelarnya seminar, diharapkan terjadi penguatan isu-isu strategis yang dapat direkomendasikan kepada pemerintah, maupun dijalankan oleh kelompok-kelompok studi dan pusat kajian Selat Malaka terkait, yang bertujuan untuk mengubah kondisi stagnan yang ada di kawasan tersebut,katanya.

Kita juga berharap, agar nantinya seluruh rekomendasi dari diskusi dapat diadopsi dalam berbagai kebijakan dan perencanaan pembangunan wilayah Sumatera Utara yang berhadapan langsung dengan kawasan Selat Malaka,kata rektor.

Turut menyampaikan sambutan   Ketua Dewan Guru Besar USU Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar dan tampil sebagai narasumber seminar itu, Prof Hikmahanto Juwana  (Guru Besar Universitas Indonesia), Prof  Ediwarman SH MHum (Guru Besar FH USU),Prof Dr Sirojuzilam SE (Guru Besar FE USU) dan Prof Subhilhar PhD (Guru Besar Fisipol USU).*ed

Baca Juga:   Kampus AIT Thailand Gandeng USU Kembangkan Data Science dan Artificial Intelligence