Simalungun, Mediasumutku.com – Miris adalah kata yang tepat untuk mengambarkan kondisi jembatan penghubung antar dusun di Nagori Tangga Batu, Kecamatan Hatonduhan yang sudah sangat memprihatikan bahkan nyaris putus.
Menurut pengakuan Ayub (80) warga Dusun 1 Tanggal Batu, jembatan tersebut dibangun sejak zaman kolonial Belanda.
“Jembatan itu dibangun pada masa Kolonial Belanda. Dulunya dipergunakan untuk mengangkut hasil perkebunan teh”, tuturnya (19/8/2019)
Pihak Pemerintah Kabupaten Simalungun tak begitu memperhatikan kondisi tersebut.
Irawanto, Pangulu Tangga Batu saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihaknya telah beberapa kali melaporkan kepada Pemkab Simalungun, namun tak ada hasilnya.
“Saya telah beberapa kali melaporkan kepada pihak Pemkab, namun tidak ada hasilnya. Dan saya juga telah melemparkan ke PTPN IV namun juga nihil,” ungkap Irawanto.
Camat Hatonduhan, Maryaman Samosir mengatakan bahwa jalan tersebut adalah jalan kabupaten.
“Jalan tersebut adalah jalan kabupaten, sudah sepantasnya Pemkab yang berperan untuk memperbaiki jembatan itu,’ ungkapnya.
Jembatan penghubung ini menjadi akses penting untuk masyarakat, terutama masyarakat dusun VII jawa dolok, Dusun VIII Kampung Gereja, Dusun IX Seribulaksa dan masyarakat kampung galugur
Bahkan perkebunan PTPN IV unit Balimbingan seriap hari melintasi jembatan ini untuk mengeluarkan hasil dari penen sawitnya. (Rel/MS3)